Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kerugiannya jika Tingkat Imunisasi di Indonesia Turun

Kompas.com - 01/10/2020, 13:04 WIB
Sania Mashabi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan mengatakan, penurunan tingkat imunisasi di Indonesia akan berdampak pada bonus demografi dan capaian target Indonesia Emas milik pemerintah.

Sebab, menurut dia, tidak imunisasi menyebabkan anak mudah terserang penyakit infeksi dan penurunan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Hal itu dikatakan Ede dalam konferensi pers bertajuk "Dampak Pandemi Covid-19, Cakupan Imunisasi, dan Kualitas Pangan Balita Rendah, Selamatkan 25 Juta Anak Indonesia", Kamis (1/10/2020).

"Jelas ya difteri itu berposisi itu sangat mengancam, kemudian risiko meninggal karena penyakit infeksi juga tinggi nah tentu saja kualitas sdm ini akan rendah," kata Ede.

"Itulah kenapa kami mengatakan bonus demografi dan juga Indonesia Emas ini bisa terancam," ujar dia.

Baca juga: Cegah KLB Penyakit yang Sudah Ada Vaksinnya, Kemkominfo Minta Imunisasi Tetap Berjalan

Ede mengatakan, imunisasi akan berguna untuk menyelamatkan anak dari paparan wabah penyakit.

Selain itu, bisa mengurangi beban sistem kesehatan apabila terjadi wabah di Tanah Air. 

Oleh karena itu, ia mengingatkan, harus ada jalan keluar agar masyarakat bisa terus imunisasi walau tengah berada di masa pandemi Covid-19.

"25 juta balita jelas saat ini mereka lahir kemudian nanti akan masuk ke sekolah SD, lalu pada saat 2045 mereka akan lulus perguruan tinggi baik S1-S2 dan akan menjadi profesi yang menggantikan kita semua," ucap Ede Surya Darmawan.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih mengatakan, kegiatan di puskesmas dan posyandu menurun akibat pandemi Covid-19.

Ia mengatakan, saat ini masyarakat masih banyak yang khawatir untuk datang dan mengakses layanan kesehatan ke puskesmas dan posyandu.

"Memang sudah banyak laporan dari kawan-kawan di daerah kegiatan-kegiatan posyandu, kegiatan puskesmas itu menurun," ucap Daeng.

"Karena banyak masyarakat yang khawatir datang ke puskesmas, yang khawatir datang ke posyandu, khawatir tertular (Covid-19)," kata dia.

Oleh karena itu, lanjut Daeng, perlu ada upaya dari pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak terus berlanjut.

Baca juga: BPOM dan Bio Farma Akan Audit Vaksin Covid-19 ke Sinovac China

Daeng khawatir jika masalah ini tidak diatasi, akan berdampak buruk bagi kondisi kesehatan masyarakat di masa mendatang.

"Kalau ini tidak kita pecahkan bersama kami sangat khawatir Covid terus meningkat, kemudian kebutuhan-kebutuhan pelayanan masyarakat, indikator-indikator SPM (standar pelayanan minimal), stunting di puskesmas di semua daerah itu juga akan buruk," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com