Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tidak Boleh Manfaatkan Kondisi untuk Jatuhkan Pemerintahan"

Kompas.com - 26/09/2020, 12:15 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Usamah Hisyam meminta kondisi krisis kesehatan dan ekonomi akibat pandemi Covid-19 tidak dimanfaatkan untuk menjatuhkan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Masyarakat sipil tidak boleh memanfaatkan situasi dan kondisi nasional untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah semata-semata karena tak sabar menahan syahwat politik," kata Usamah saat membuka Muktamar IV Parmusi secara virtual, Sabtu (26/9/2020).

Presiden Jokowi turut hadir secara virtual dalam acara itu dan menyampaikan sambutannya.

Baca juga: Jokowi Klaim Program Bansos Covid-19 Berjalan Baik, Ini Rinciannya

Usamah menhatakan, upaya menjatuhkan pemerintahan hanya akan memunculkan konflik horizontal yang memicu disintegrasi bangsa.

Akibatnya, rakyat justru akan menjadi pihak yang paling dirugikan dan disengsarakan.

Ia menegaskan, masyarakat harus taat terhadap hukum dan konstitusi untuk mewujudkan negara yang menjunjung tinggi peradaban.

Jika memang ada pihak yang merasa lebih layak memimpin negara, maka harus dilakukan sesuai konstitusi.

Baca juga: Jokowi Ajak Umat Islam Berbagi Saat Pandemi: Perbanyak Infaq dan Sedekah

"Siapapun dia, apakah profesor, doktor, ulama, apalagi seorang Jenderal TNI. Bila merasa memiliki kemampuan memimpin bangsa dan negara lebih baik, maka bertarunglah secara kesatria, secara konstitusional, melalui pemilihan presiden mendatang," kata Usamah.

Daripada berupaya menjatuhkan pemerintah, ia meminta masyarakat untuk bersama-sama membantu memutus mata rantai penularan corona dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Kita semua harus legowo ketika pemerintah menghadapi kondisi sulit. Dengan bersatu, bekerja keras, duduk bersama membuka dialog untuk mengatasi persoalan bangsa yang rumit bagi keselamatan rakyat," ujarnya.

Baca juga: Jokowi: Persoalan Covid-19 Terlalu Besar jika Pemerintah Sendirian

Sementara dalam sambutannya, Jokowi menegaskan krisis akibat pandemi Covid-19 tak hanya dialami Indonesia, namun juga 215 negara di berbagai belahan dunia.

Jokowi bahkan memberi perbandingan dengan Amerika Serikat, dimana ada 7,2 juta kasus positif. Sementara kasus positif Indonesia sampai kemarin ada 266.845.

Dari sisi ekonomi, Jokowi juga memberi perbandingan dengan India. Pada Kuartal II 2020, ekonomi India terkontraksi ke minus 23,9 persen. Sementara dalam periode yang sama, pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 5,32 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com