Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

221.523 Kasus Covid-19 di Indonesia dan Penambahan Ruang Isolasi di Wisma Atlet

Kompas.com - 15/09/2020, 06:41 WIB
Sania Mashabi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien yang terjangkit virus corona atau Covid-19 di Indonesia terus bertambah.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 hingga Senin (14/9/2020) pukul 12.00 WIB, tercatat ada penambahan pasien sebanyak 3.141 orang dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 221.523 orang, terhitung sejak kasus pertama pada 2 Maret 2020.

Baca juga: UPDATE 14 September: Tambah 3.141, Kini Ada 221.523 Kasus Positif Covid-19 di Indonesia

Kasus baru pasien konfirmasi positif Covid-19 tersebar di 28 provinsi. Dari data tersebut, tercatat lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi.

Kelima provinsi itu yakni DKI Jakarta (879 kasus baru), Jawa Timur (343 kasus baru), Jawa Barat (203 kasus baru), Sulawesi Selatan (185 kasus baru) dan Jawa Tengah (171 kasus baru).

Sementara itu, penularan Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini terjadi di 491 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.

Baca juga: Ini Sebaran 3.141 Kasus Baru Covid-19 di Indonesia Per 14 September

Selain itu, ada enam provinsi yang tidak terdapat kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir, yakni Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, NTT dan Gorontalo.

Penambahan kasus itu diketahui setelah pemerintah melakukan pemeriksaan terhadap 22.606 spesimen dalam sehari.

Dalam waktu bersamaan, ada 20.193 orang yang diambil sampelnya untuk menjalani pemeriksaan spesimen.

Dengan begitu, pemerintah secara total sudah melakukan pemeriksaan terhadap 2.672.710 spesimen dari 1.569.545 orang yang diambil sampelnya.

Adapun satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.

Baca juga: UPDATE 14 September: Pemerintah Telah Periksa 2.672.710 Spesimen Covid-19

Pemeriksaan dilakukan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).

Pasien sembuh dan meninggal

Meski kasus positif Covid-19 masih terus bertambah, jumlah pasien yang sembuh juga makin meningkat. Dalam sehari, ada penambahan 3.395 pasien Covid-19 yang sembuh dan tidak lagi terinfeksi virus corona.

Mereka dinyatakan sembuh setelah dilakukan pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR).

Baca juga: UPDATE 14 September: Tambah 3.395, Jumlah Pasien Sembuh dari Covid-19 Kini 158.405

Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang sembuh mencapai 158.405 orang.

Akan tetapi, masih ada kabar duka dengan bertambahnya pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Pada periode 13-14 September 2020, diketahui ada penambahan 118 pasien Covid-19 yang tutup usia, sehingga angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 8.841 orang.

Baca juga: UPDATE 14 September: Bertambah 118, Pasien Covid-19 Meninggal Kini 8.841 Orang

Selain kasus positif, pemerintah juga menyampaikan bahwa ada 98.842 orang yang saat ini berstatus suspek terkait virus corona.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), suspek merupakan istilah pengganti untuk pasien dalam pengawasan (PDP).

Seseorang disebut suspek Covid-19 jika mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal.

Baca juga: UPDATE 14 September: Ada 98.842 Suspek Terkait Covid-19 di Indonesia

Istilah suspek juga merujuk pada orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable Covid-19.

Bisa juga, orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.

Penambahan kapasitas

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan, pemerintah menambah jumlah ruangan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, untuk pasien covid-19 tanpa gejala hingga dengan gejala ringan.

Penambahan itu dilakukan dalam rangka menambah kapasitas tempat tidur seiring dengan terus meningkatnya tingkat okupansi tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta.

Selama ini yang baru digunakan ialah tower 6 dan 7.

Di tower 6 terdapat 1.746 tempat tidur dan baru terisi 888 tempat tidur. Sedangkan di tower 7 terdapat 2.472 tempat tidur dan baru terisi 749 tempat tidur.

"Untuk tanpa gejala, flat isolasi mandiri Wisma Atlet Kemayoran menyiapkan 2 tower yaitu tower 4 dan 5. Masing-masing untuk tower 4 ada 2.472 tempat tidur. Ini belum terisi sedangkan tower 5 terdapat 2.472 tempat tidur baru terisi 81," kata Terawan lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/9/2020).

Baca juga: Pemerintah Siapkan 2 Tower di Wisma Atlet untuk Isolasi Mandiri Pasien Covid-19

"Di samping itu juga disiapkan Balai Pelatihan Kesehatan atau Bapelkes di Jakarta maupun di Ciloto. Kapasitas ada 326 kamar untuk bisa menampung 653 orang. Kami juga menyiapkan beberapa Bapelkes baik di Batam, Semarang, maupun Makassar," lanjut dia.

Kemudian, Terawan mengatakan, pemerintah akan menyewa hotel bintang dua dan tiga untuk membantu menampung pasien Covid-19 yang terus melonjak jumlahnya di Jakarta.

Ia menuturkan, ada 10 sampai 15 hotel yang siap digunakan untuk tempat isolasi mandiri pasien Covid-19.

"Untuk hotel bintang dua dan tiga di Jakarta juga dapat dipergunakan untuk isolasi mandiri untuk yang tanpa gejala ini jumlahnya ada 10-15 hotel dengan kapasitas 1.500 kamar atau 3.000 orang," kata Terawan.

"Ini bekerja sama dengan jaringan grup hotel Accor (seperti) Novotel, Ibis, dan lain-lain maupun Tauzia seperti Harris dan sebagainya," lanjut dia.

Baca juga: Pemerintah Gandeng Jaringan Hotel Accor dan Tauzia Tampung Pasien Covid-19

Secara terpisah, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo memastikan ruang isolasi dan ICU untuk pasien Covid-19 di DKI Jakarta tercukupi.

Hal itu disampaikan Doni usai rapat bersama Presiden Joko Widodo secara virtual, Senin (14/9/2020).

"Jadi kekhawatiran bahwa tanggal 17 September yang akan datang itu RS penuh semua, mudah-mudahan bisa kita atasi dengan baik," kata Doni lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Doni mengungkapkan bahwa ia telah mengingatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ihwal lonjakan tingkat okupansi tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19.

Baca juga: Jokowi: RS Darurat Wisma Atlet Masih Kosong...

Ia menambahkan, sedianya ruang isolasi dan ICU untuk pasien Covid-19 masih mencukupi lantaran dari 67 rumah sakit rujukan, baru 20 yang ruang ICU-nya penuh 100 persen.

Sedangkan 47 rumah sakit rujukan lainnya masih memiliki ruang ICU yang cukup untuk menampung pasien Covid-19.

Adapun saat ini Menteri kesehatan telah menambah kapasitas ruang ICU di 40 rumah sakit rujukan tersebut.

Selain itu, Doni mengatakan, pemerintah pusat telah menambah jumlah ruang isolasi mandiri dan ruang isolasi untuk pasien Covid-19 dengan gejala rendah dan sedang.

Dengan demikian ia meyakini penambahan pasien Covid-19 di Jakarta dapat tertampung.

"Termasuk juga menyiapkan ruangan isolasi di RS Darat Covid Wisma Atlet yang tadi saya jelaskan. Itu ada ribuan kamar yang masih kosong. Sampai sekarang belum terisi. Mudah-mudahan tidak terisi," papar Doni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com