Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Sepekan Terakhir Kasus Covid-19 Naik 18,6 Persen, Tertinggi di Bali

Kompas.com - 08/09/2020, 19:13 WIB
Ihsanuddin,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia naik 18,6 persen dalam sepekan terakhir.

Wiku menyebut, pada pekan terakhir Agustus 2020, kasus positif Covid-19 di Tanah Air sebanyak 18.625. Namun, sejumlah daerah melaporkan penambahan kasus Covid-19, sehingga kini totalnya menjadi 22.097.

Baca juga: UPDATE: Kembali Tambah di Atas 3.000, Kasus Covid-19 Lewati 200.000

Menurut Wiku, Bali menjadi provinsi yang mengalami kenaikan jumlah kasus positif paling signifikan.

"Kenaikan kasus ini tertinggi pertama di Bali, naik lebih dari 100 persen dari 565 menjadi 1.134," ucap Wiku dalam konferensi pers daring dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/9/2020).

Setelah Bali, ada Sulawesi Selatan yang naik 84,4 persen dari 461 menjadi 850. Lalu Riau naik 68,5 persen dari 502 menjadi 846.

Baca juga: UPDATE 8 September: 142.958 Pasien Sembuh dari Covid-19

Kemudian, DKI Jakarta naik 31 persen dari 5.568 menjadi 7.294. Terakhir, Jawa Tengah naik 19,6 persen dari 1.309 menjadi 1.566.

Selain kasus positif, Satgas juga mencatat kenaikan pada kasus kematian akibat Covid-19.

“Terjadi penambahan kasus kematian Covid-19 secara nasional sebesar 3 persen dibanding dengan minggu lalu, yaitu dari 663 menjadi 683," kata Wiku.

Baca juga: UPDATE 8 September: 8.230 Orang Meninggal akibat Covid-19 di Indonesia

Lima provinsi yang mengalami kenaikan kasus kematian tertinggi yakni Jawa Timur (7,14 persen), Jawa Tengah (7,06 persen), Bengkulu (6,65 persen), Sumatera Selatan (5,59 persen) dan Nusa Tenggara Barat (5,9 persen).

Wiku meminta kerja sama seluruh pihak agar bisa menekan penularan dan menurunkan angka kematian Covid-19.

"Ini adalah target kita bersama agar persentase kematian yang tertinggi secara nasional ini bisa diturunkan lebih banyak lagi sehingga sama dengan angka nasional atau lebih baik lagi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com