Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyandang Tuli Butuh Akses Informasi soal Bansos Saat Pandemi Covid-19

Kompas.com - 08/08/2020, 15:12 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pusat Bahasa Isyarat Indonesia Laura Lesmana Wijaya mengatakan, penyandang tuli masih membutuhkan lebih banyak akses informasi terkait bantuan sosial selama pandemi Covid-19.

Hal ini penting bagi penyandang tuli yang memerlukan penyaluran bantuan sosial (bansos).

"Kalau pembagian sembako, memang ada teman-teman tuli yang dapat sembako. Tetapi untuk dapat bansos kan harus terdaftar. Maka harus ada pembukaan akses informasi soal bansos," ujar Laura dalam talkshow yang digelar secara daring oleh Satgas Penanganan Covid-19, Sabtu (8/8/2020).

Baca juga: Menurut Kemenristek, Begini Etika Umumkan Hasil Penelitian Kesehatan di Masa Pandemi Covid-19

Selain itu, penyampaian informasi sebaiknya disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami penyandang tuli, yakni bahasa isyarat.

Sehingga, kata Laura, layanan informasi dengan bahasa isyarat sangat dibutuhkan penyandang tuli di masa pandemi.

"Sehingga jika banyak kawan-kawan lain yang mau belajar bahasa isyarat, tentu teman-teman tuli sangat terbantu," kata dia.

Selain soal bansos, pihaknya juga mencatat problem yang dialami anak-anak penyandang tuli.

Selama pandemi, mereka lebih banyak tinggal di rumah dan mengalami kendala pembelajaran.

"Ada kendala bahasa, kemudian kendala layanan internet, juga kendala saat berkomunikasi dengan orangtua," tutur Laura.

Baca juga: Masker untuk Penyandang Bisu Tuli di Tengah Pandemi

Meski begitu, secara umum pandemi Covid-19, menurut dia, juga membawa dampak yang positif bagi penyandang tuli.

Sebab, pemerintah saat ini banyak menyertakan layanan bahasa isyarat dalam setiap konferensi pers atau penyampaian informasi penanganan Covid-19.

"Sebelum Covid-19, memang belum ada sepenuhnya perhataian, jadi seperti ada pengabaian. Sebenarnya Covid-19 ada dampak positifnya. Pemerintah jadi perhatikan penyandang tuli, seperti adanya layanan bahasa isyarat," tutur Laura.

"Kalau sebelumya terbatas saja, dengan ada Covid-19 justru selalu disediakan oleh Satgas Penanganan Covid-19," kata dia.

Baca juga: Cerita Teman Tuli di Tengah Pandemi: Aku Yakin, Masih Ada Jalan untuk Berkomunikasi...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com