Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penambahan Kasus Covid-19 di DKI Meningkat Drastis Sepekan Terakhir

Kompas.com - 29/07/2020, 07:36 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, penambahan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta meningkat drastis dalam sepekan terakhir.

Kenaikan ini tampak apabila dibandingkan dengan kondisi penambahan kasus pada pekan sebelumnya.

"Dalam minggu terakhir, kasusnya meningkat cukup drastis dari seminggu sebelumnya," ujar Wiku sebagaimana dikutip dari siaran pers Satgas Covid-19, Selasa (28/7/2020).

"Seminggu sebelumnya adalah 1.880 kasus, kemudian menjadi 2.679 kasus. Ini adalah peningkatan yang cukup pesat," lanjut dia.

Baca juga: PT Antam Bantah Ada Karyawan Positif Covid-19, Ini Tanggapan Dinkes DKI

Berdasarkan data yang ada, terlihat gambaran distribusi kasus Covid-19 di DKI Jakarta.

Terlihat pada usia 18 tahun hingga 59 tahun, tercatat jumlah pasien yang positif Covid-19 sebanyak 80 persen.

Sehingga, kelompok usia tersebut menyumbang kontribusi sebagian besar jumlah kasus positif Covid-49 di DKI Jakarta.

Sementara itu, dilihat dari data pasien meninggal dunia, ternyata yang berusia di atas 45 tahun jumlahnya cukup besar, yaitu 80 persen.

"Artinya, penularan bisa terjadi di kelompok usia relatif produktif dan korban meninggal justru pada usia lanjut," tutur Wiku.

Baca juga: Satu Orang Positif Covid-19, Seluruh Anggota DPRD DKI Bakal Jalani Tes Swab

Selanjutnya, dari sisi jenis kelamin, persentase kasus positif Covid-19 relatif hampir sama.

Pada kelompok laki-laki tercatat sebanyak 52,3 persen, sedangkan kelompok perempuan adalah 47,87 persen.

Namun, dilihat dari jumlah pasien yang meninggal, jenis persentase laki-laki lebih tinggi dari perempuan.

Pasien laki-laki yang meninggal tercatat sebanyak 61,26 persen, sedangkan pada perempuan 38,74 persen.

Merujuk kepada situasi ini, Wiku menyampaikan situasi di wilayah DKI Jakarta perlu mendapatkan perhatian masyarakat secara luas.

Baca juga: 6 Kantor BUMN Terpapar Corona, Stafsus Erick Thohir Sebut Data Dinkes DKI Salah

Dia juga meminta pemerintah daerah untuk memperhatikan kondisi wilayah secara serius.

Pasalnya, kata Wiku, terlihat bahwa pada minggu lalu, 19 Juli, ada 33 persen atau dua wilayah, yaitu Jakarta Pusat dan Jakarta Barat, dengan risiko tinggi alias zona merah.

Dan pada 26 Juli, ada lima kota di Jakarta yang risiko tinggi.

"Ini harus kita cermati bersama. Bahkan pada Minggu, 21 Juni, ada satu daerah yang zona tidak terdampak, yaitu Kepulauan Seribu, sekarang sudah menjadi risiko sedang," tambah Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com