Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: 1.492 Kasus Baru Covid-19 dan Penambahan Pasien Sembuh/Meninggal

Kompas.com - 27/07/2020, 06:29 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menyampaikan informasi terbaru mengenai jumlah kasus dan data pasien Covid-19 pada Minggu (26/7/2020) sore.

Berdasarkan informasi yang dirilis Satuan Tugas Covid-19 melalui situs covid19.go.id, diketahui penularan virus corona masih terjadi di Indonesia.

Hingga Minggu siang pukul 12.00 WIB, diketahui ada 1.492 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Dengan demikian, total ada 98.778 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Baca juga: Update 26 Juli: Tambah 378 Kasus, Jumlah Pasien Covid-19 di DKI Tembus 19.001

Penambahan kasus Covid-19 terbanyak terjadi di DKI Jakarta, yakni 384 kasus. Selanjutnya Jawa Timur bertambah 283 kasus.

Kemudian, Sulawesi Selatan dilaporkan bertambah 133 kasus. Sementara di Kalimantan Selatan bertanbah 116 kasus.

Di urutan ke-5, Jawa Tengah bertambah 76 kasus.

1. Pasien meninggal bertambah

Kasus kematian pasien akibat Covid-19 juga masih terus bertambah.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 yang dilansir dari covid19.go.id, hingga Minggu, ada 4.781 pasien Covid-19 meninggal dunia.

Baca juga: Update 26 Juli: Pasien Covid-19 Meninggal Dunia Bertambah 67 Orang, Secara Total Jadi 4.781

Apabila dibandingkan dengan data sebelumnya, ada penambahan 67 pasien meninggal dalam 24 jam terakhir.

Pada Sabtu (25/7/2020), pasien meninggal sebanyak 4.714 orang.

Penambahan pasien meninggal tersebar di 17 provinsi di Indonesia. Penambahan pasien meninggal terbanyak terjadi di Jawa Timur sebanyak 17 kasus.

Kemudian, di Jawa Tengah pasien meninggal bertambah 10 kasus, sedangkan Sulawesi Selatan bertambah sembilan kasus.

Di Kalimantan Selatan, kasus pasien meninggal bertambah lima kasus. Selanjutnya di DKI Jakarta, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara masing-masing bertambah empat kasus.

Baca juga: Seorang Bidan Hamil 7 Bulan Meninggal karena Covid-19

Penambahan pasien Covid-19 meninggal juga terjadi di Sulawesi Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Banten masing-masing dua pasien.

Lalu di Maluku Utara, Maluku, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, Di Yogyakarta dan Sulawesi Tengah bertambah satu kasus.

2. Pasien sembuh bertambah

Kabar baiknya, jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 di Indonesia terus bertambah.

Berdasar data Satgas Penanganan Covid-19 yang dilansir dari covid19.go.id, hingga Minggu, tercatat ada 56.665 pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Jumlah tersebut bertambah 1.301 orang dibandingkan pada Sabtu (25/7/2020) kemarin yang tercatat ada 55.354 pasien yang sembuh dari virus corona.

Baca juga: 1 dari 4 Orang Muda yang Terinfeksi Corona Gejalanya Lebih Lama Sembuh

Adapun, pasien-pasien tersebut dinyatakan sembuh setelah mendapatkan dua kali hasil negatif pada pemeriksaan laboratorium polymerase chain reaction (PCR).

Penambahan pasien sembuh Covid-29 tersebar di 24 provinsi. Penambahan terbanyak terjadi di Jawa Timur dengan 363 orang.

Kemudian DKI Jakarta penambahan pasien sembuh mencapai 161 orang. Lalu di Sulawesi Selatan bertambah 154 orang.

Di Kalimantan Selatan pasien sembuh Covid-19 bertambah 128 orang, dan Jawa Tengah bertambah 100 orang.

3. 55.647 orang suspek

Pemerintah juga melaporkan, kasus suspek terkait Covid-19 hingga Minggu (26/7/2020) mencapai 55.647 orang. Dengan demikian ada penambahan 895 kasus suspek Covid-19.

Baca juga: Kisah Pasangan Positif Covid-19, Sembuh dan Rayakan 46 Tahun Pernikahan

Informasi tersebut berdasarkan data yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19, pada Minggu sore.

Mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), suspek merupakan istilah pengganti untuk pasien dalam pengawasan (PDP).

Seseorang disebut suspek Covid-19 jika mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal.

Istilah suspek juga merujuk pada orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable Covid-19.

Bisa juga, orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.

4. Pemeriksaan spesimen

Jumlah spesimen yang diperiksa pemerintah terkait kasus Covid-19 hingga Minggu, mencapai 1.381.699 spesimen.

Jumlah spesimen tersebut didapat dari 796.950 orang yang diperiksa.

Baca juga: Ini Penyebab Santri Pondok Gontor 2 yang Positif Corona Cepat Sembuh

Informasi ini disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 yang dibagikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada wartawan, Minggu sore.

Melalui data tersebut juga disampaikan, dalam 24 jam terakhir, pemerintah mencatat terdapat 20.492 spesimen yang diperiksa dari 7.692 orang.

Sebagai informasi, spesimen dari satu orang dapat diperiksa lebih dari satu kali.

Adapun, pemeriksaan spesimen dilakukan dengan menggunakan tes real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).49.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com