Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenparekraf Siapkan Pemulihan Pariwisata yang Terdampak Covid-19

Kompas.com - 26/07/2020, 14:42 WIB
Irfan Kamil,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Dampak Covid-19 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ari Julianno Gema mengatakan, pihaknya mempersiapkan upaya pemulihan pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19.

Bantuan tersebut diberikan kepada daerah yang ekonominya terdampak akibat jatuhnya pariwisata pada masa pandemi Covid-19.

"Kemenparekraf memberikan bantuan kepada daerah khususnya pekerja pariwisata di daerah yang selama ini terdampak secara ekonomi, baik bantuan langsung, maupun program padat karya yang selama ini kita lakukan," kata Ari dalam diskusi di Graha BNPB, Minggu (26/7/2020).

Baca juga: Yogya Uji Coba Buka Obyek Wisata, Kepatuhan Protokol Kesehatan Dipantau

Selain itu, Kemenparekraf juga menyiapkan panduan protokol kesehatan sebagai acuan pembukaan industri penunjang pariwisata, seperti hotel dan restaurant.

"Untuk industri, kita kan juga membuat panduan teknis dalam menjalannya protokol kesehatan, dalam hal ini misalnya hotel, restoran masing-masing untuk membuka itu," ucap Ari.

Hal itu, kata Ari, dilakukan untuk mempersiapkan tahapan selanjutnya, yakni pra-kondisi.

"Prakondisi itu kan ada simulasi, ada edukasi dan sosialisasi nantinya, untuk benar-benar yakin bahwa pemerintah daerah bisa memutuskan untuk bukanya destinasi wisata tersebut," kata Ari.

Selanjutnya, Pemerintah menyiapkan stimulus ekonomi untuk mendukung pengembangan pariwisata.

Baca juga: 4 Bulan Ditutup karena Covid-19, 111 Obyek Wisata di Jatim Siap Dibuka Kembali

Dukungan tersebut berupa pemotongan tiket pesawat, voucher restoran dan hotel untuk menarik wisatawan.

"Untuk pesawat terbang kami berikan potongan tiket pesawat, kemudian ada voucher juga untuk restoran dan hotel. Sehingga nantinya wisatawan domestik tertarik untuk datang ke sana karena memang ada insentifnya untuk mereka untuk datang," kata Ari

"Tapi itu apabila nanti destinasi wisatanya memang benar-benar sudah siap. Jangan sampai juga nanti terburu-buru kita membuka tapi enggak siap malah menimbulkan penyebaran Covid baru,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com