Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

95.418 Kasus Covid-19 di Indonesia dan Munculnya Klaster Rumah Sakit

Kompas.com - 25/07/2020, 09:22 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

"Padahal yang kita cari itu yang melakukan. Kalau kita sudah melakukan apa yang kita ketahui dan pahami itu baru benar," ucap Wiku.

Menurut Wiku, yang lebih penting, tindakan tersebut harus dijadikan solidaritas dan gotong royong di tengah masyarakat.

"Menurut saya, selama empat bulan ini sebagian masyarakat sudah melakukan protokol kesehatan. Tapi masih banyak yang belum. Kalau sudah banyak yang melakukan, laju kasus positit seharusnya bisa di rem," tutur Wiku.

"Jika hanya sebagian saja masyarakat tahu dan melakukan itu tidak cukup. Sebanyak 50 persen saja juga tak cukup. Dan mungkin karena pandemi sudah begitu lama, masyarakat mungkin lengah," tambah dia.

Wiku mengingatkan pentingnya berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Sebab, masyarakat yang lengah rentan terjangkit virus corona.

"Virus ini tinggal menanti saja. Siapa yang lengah. Dicari siapa yang enggak melakukan protokol kesehatan kan, itu namanya lengah," ujar Wiku.

Wiku menekankan soal berbahayanya virus corona jika tertular. Ia berharap masyarakat juga tidak menganggap enteng.

Menurut dia, angka kasus positif Covid-19 akan selalu naik jika masyarakat tidak waspada dalam mencegah penularan virus corona.

Misalnya dengan selalu menggunakan masker di ruang publik, menjaga jarak fisik dan rajin mencuci tangan dengan sabun.

"Kita harus tahu virus ini sangat berbahaya. Jadi tidak boleh dianggap enteng. Kalau anggap enteng, buktinya kasus positif naik terus. Jadi ini penting sekali bagi masyarakat agar waspada," ungkap dia.

Klaster rumah sakit

Dalam kesempatan yang sama Wiku mengatakan, belakangan ini tercatat penambahan jumlah klaster penularan Covid-19 di rumah sakit.

Keberadaan klaster ini menunjukkan bahwa penularan Covid-19 kini tak hanya terpusat di pada aktivitas sosial.

"Sekarang tidak hanya klaster di kegiatan sosial saja. Terlihat sekarang meningkat di klaster rumah sakit," ungkap Wiku.

Perkembangan penularan dari klaster ini, kata dia, relatif cukup tinggi di sejumlah tempat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com