Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Akan Umumkan Paslon Pilkada, Gibran hingga Keponakan Prabowo Jadi Sorotan

Kompas.com - 17/07/2020, 10:38 WIB
Tsarina Maharani,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PDI Perjuangan akan mengumumkan nama 45 pasangan calon (paslon) kepala daerah pada Pilkada 2020, Jumat (17/7/2020) siang.

Beberapa nama calon kepala daerah yang santer disebut mendapatkan rekomendasi PDI-P antara lain, Gibran Rakabuming Raka untuk maju sebagai calon Wali Kota Solo. Gibran merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Berangkat ke DPD PDI-P di Semarang, Gibran: Mohon Doanya

Kemudian, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (Sara) yang disebut mendapatkan rekomendasi untuk maju sebagai wakil Wali Kota Tangerang Selatan. Politisi Partai Gerindra itu merupakan keponakan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Berdasarkan agenda resmi, pengumuman dimulai pukul 14.00 WIB. Pengumuman paslon Pilkada 2020 itu digelar secara daring.

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto akan membuka rapat dengan agenda pengumuman tersebut. Selanjutnya, nama-nama paslon akan dibacakan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

Baca juga: PDI-P Usung Keponakan Prabowo Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel

"Mbak Puan Maharani selaku Ketua DPP Bidang Politik PDIP membacakan nama-nama paslon dari wilayah timur ke barat. Kemudian tiga paslon mewakili tiga zonasi waktu diminta untuk memberikan tanggapan," kata Hasto melalui keterangan tertulis, Jumat.

Sementara itu, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri akan memberikan pengarahan kepada paslon kepala daerah.

"Ibu Megawati Soekarnoputri pun dijadwalkan memberikan pengarahan kepada calon kepala daerah dan wakil kepala daerah," ujar Hasto.

Pengumuman paslon kepala daerah pada hari ini merupakan gelombang kedua, setelah pengumuman gelombang pertama digelar pada 19 Februari 2020.

Baca juga: Dipanggil ke Istana, Purnomo: Diberitahu Pak Jokowi yang Dapat Rekomendasi Gibran sama Teguh

Terkait nama Gibran yang disebut mendapatkan tiket dari PDI-P, Ketua DPC PDI-P Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, mengatakan putra Presiden Jokowi itu memang mendapatkan undangan untuk hadir di kantor DPD PDI-P Jawa Tengah di Semarang.

Sementara itu, bakal calon wali kota Solo, Achmad Purnomo dipastikan tidak diundang. Rudy menduga alasan tidak diundangnya Purnomo dalam acara itu karena rekomendasi partai untuk Pilwalkot Solo 2020 jatuh kepada Gibran.

"Pak Purnomo tidak diundang. Yang diundang berarti yang kira-kira dapat rekomendasi itu. Namun, posisinya di mana saya belum tahu. Saya ndak omong soal itu. Karena kalau saya omong kan harus dengan data yang otentik," kata Rudy, Kamis (16/7/2020).

Diwawancara terpisah, Gibran membenarkan informasi tersebut. Menurutnya, dalam pengumuman rekomendasi itu ia diundang untuk hadir ke Semarang.

"Nggih. Tadi undangan sudah diserahkan Pak Frenky DPC ke saya. Saya mohon doanya aja agar semua dilancarkan," kata Gibran.

Baca juga: Pilkada Tangsel, Keponakan Prabowo Dikabarkan Akan Bersanding dengan Sekda

Selain itu, terkait nama Sara Djojohadikusumo, Ketua DPP PDI-P Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto mengonfirmasi bahwa DPP PDI-P sudah menyerahkan surat rekomendasi kepada DPC PDI-P Tangerang Selatan.

Dalam surat tersebut, DPP PDI-P merekomendasikan pada DPC untuk mengusung Sara sebagai calon wakil wali kota Tangerang Selatan untuk dipasangkan dengan Muhammad sebagai calon wali kota. DPP juga menginstruksikan pasangan tersebut untuk didaftarkan ke KPU setempat.

"Soal Tangerang Selatan, 100 persen surat itu betul," kata Bambang dilansir Tribunnews.com, Kamis (9/7/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com