Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Sistem Pendidikan di TNI/Polri Perlu Dievaluasi saat Pendemi

Kompas.com - 12/07/2020, 15:47 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas NH Kertopati mengatakan, penyebaran Covid-19 di lingkungan Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) harus menjadi perhatian seluruh pihak.

TNI, kata dia, selama ini sudah memiliki mekanisme yang diterapkan untuk menghadapi Covid-19. Baik di lingkungan kesatuan maupun institusi pendidikan.

Namun, evaluasi terhadap penyelenggaraan pendidikan di lingkungan TNI juga perlu dilakukan. Misalnya, dengan menyelenggarakan pendidikan jarak jauh pada saat pandemi berlangsung.

"Memang kuliah video conference, saat ini menjadi jalan keluar. Tetapi dalam pendidikan TNI/Polri ada mata pelajaran atau perkuliahan yang menuntut tatap muka," kata Susaningtyas seperti dilansir dari Antara, Minggu (12/7/2020).

Baca juga: Melacak Penyebaran Covid-19 di Secapa AD, 1.280 Orang Positif Corona, Terungkap Saat Prajurit Periksa Bisul

Sejak pandemi ini muncul, ia menambahkan, pemerintah telah memberikan instruksi kepada seluruh jajarannya untuk mengedepankan aspek pencegahan. Termasuk dalam hal ini berlaku bagi TNI dan Polri.

Seluruh satuan telah disiagakan untuk menerapkan prosedur pencegahan, baik kepada prajurit, PNS maupun keluarganya. Adapun upaya reguler yang selama ini telah dilakukan secara berkala untuk perwira dan PNS yaitu menjalankan pemeriksaan kesehatan dua kali dalam setahun.

"Dan bintara, tamtama, serta PNS sederajat satu kali per tahun," ujarnya.

Bahkan, ketika kasus ini mewabah, seluruh Dinas Kesehatan TNI telah memeriksa file kesehatan seluruh personel.

Hasil pemeriksaan pun dibagi ke dalam empat kategori status kesehatan (stakes), yaitu stakes 1, stakes 2, stakes 2P dan stakes 3.

Personel yang dalam kondisi stakes 3 harus mendapatkan tambahan obat dan suplemen, serta mencegah kontak langsung dengan masyarakat luas.

Baca juga: 1.280 Orang Terinfeksi, Ini yang Dapat Dipelajari dari Klaster Secapa AD Bandung

Sedangkan, bagi yang menyandang status stakes 2P ke atas diminta untuk meningkatkan stamina dengan berolahraga serta tindakan pencegahan lainnya sebagaimana anjuran Kementerian Kesehatan dari Organisasi Kesehatan Dunia.

Satuan TNI di sekitar wilayah yang banyak interaksi dengan masyarakat luas juga melakukan pemeriksaan kesehatan tambahan setiap dua pekan.

Prosedur menerima kunjungan dari delegasi militer negara lain dilakukan dengan pengukuran suhu dan larangan kontak fisik langsung.

"Prajurit TNI yang terlibat dalam Komando Tugas Gabungan yang bertugas di Pulau Natuna dan Pulau Sebaru adalah prajurit TNI pilihan dengan kondisi Stakes 1 semuanya. Hingga kini setelah bertugas di Pulau Natuna seluruh prajurit TNI dalam kondisi Stakes 1 semua. Demikian pula yang kini masih bertugas di Pulau Sebaru," ujarnya.

Baca juga: Catatan KSAD soal Klaster Covid-19 di Secapa AD dan Pusdikpom Bandung

Sebelumnya, 1.280 orang di lingkungan Secapa AD dinyatakan positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, 991 orang di antaranya adalah perwira siswa, 289 staf dan anggota keluarga Secapa AD.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com