JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Mardani Ali Sera menyerahkan sepenuhnya keputusan reshuffle kabinet Indonesia maju pada pemegang hak prerogatif yakni Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Ia pun menegaskan bahwa partainya akan tetap berada di jajaran oposisi pemerintahan.
"Dan kita nunggu Pak Jokowi mau reshuffle monggo, mau kecilin (jumlah kementerian) monggo," kata Mardani dalam diskusi online bertajuk 'Menanti Perombakan Kabinet', Sabtu (4/7/2020).
"Pokoknya kita serahkan ke Pak Jokowi, PKS oposisi, kita akan awasi biar publik mendapatkan haknya," sambung dia.
Baca juga: Tiga Saran PKS agar Pemerintahan Jokowi Kuat Hadapi Pandemi Covid-19
Terkait marahnya Jokowi dan ancaman reshuffle para menteri, Mardani engga berspekulasi lebih jauh.
Namun, ia mengatakan, apabila dalam waktu satu minggu tidak ada langkah konkret dari Jokowi terkait ucapannya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu hanya asal bicara.
"Saya enggak mau suudzan tapi kalau seminggu ini enggak ada kabar, omdo. Omong doang," ujar Mardani.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan ancaman reshuffle kabinet di hadapan para menterinya saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, pada 18 Juni 2020.
Baca juga: Menurut Politisi PKB, Dua Menteri Ini Layak Kena Reshuffle
Informasi ini baru terungkap dalam video yang ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu (28/6/2020).
Mulanya saat membuka rapat, Jokowi menyampaikan kejengkelannya kepada para menteri lantaran masih bekerja secara biasa saja pada masa krisis seperti ini.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan