Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Baswedan Kerahkan 5.500 ASN Awasi Pasar

Kompas.com - 02/07/2020, 11:23 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 5.500 aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dikerahkan untuk turut mengawasi pasar di DKI Jakarta agar terbebas Covid-19.

Direktur Keuangan dan Administrasi PD Pasar Jaya Ratih Mayasari mengatakan, pengerahan tersebut merupakan instruksi dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pihaknya juga tetap mengacu pada Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 41 Tahun 2020 untuk memberikan sanksi terhadap pelanggar.

"Gubernur telah mengerahkan 5.500 ASN termasuk bantuan TNI/Polri untuk disebar ke seluruh Pasar Jaya untuk mengawasi," kata Ratih dalam konferensi pers di BNPB, Kamis (2/7/2020).

Baca juga: Belum Ada Instruksi Pasar Jaya, Jam Operasional Pasar Kopro Masih Dibatasi hingga Pukul 14.00 WIB

Ia mengatakan, dalam pengawasannya, dilakukan sistem jam kerja dan penempatannya pun diatur berdasarkan ukuran pasar.

Pasalnya, pasar yang merupakan aset PD Pasar Jaya memiliki ukuran yang berbeda-beda.

"Kalau ukurannya besar, maka tenaganya lebih banyak lagi," kata dia.

Saat ini, PD Pasar Jaya juga melakukan desinfektan terhadap seluruh pasar.

Kemudian, ada 69 pasar yang telah dilakukan tes swab baik bagi pedagang, pembeli maupun individu yang berada di pasar tersebut.

Baca juga: Sempat Tutup 3 Hari karena Pedagang Terinfeksi Covid-19, Pasar Kopro Kembali Buka

Meskipun hasil swab nantinya menunjukkan negatif, pasar tetap akan ditutup dan dilakukan pembersihan selama tiga hari.

"Kami kerja sama dengan PMI untuk lakukan penyemprotan. Ketika tiga hari selesai, pasar bisa beroperasi lagi," kata dia.

Ia berharap, dengan kolaborasi yang dilakukan itu, maka perekonomian di Ibu Kota bisa menggeliat kembali dan pandemi Covid-19 bisa dikalahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com