Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei SMRC: Mayoritas Masyarakat Masih Sulit Hindari Kerumunan

Kompas.com - 25/06/2020, 19:25 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Komunikasi Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Ade Armando mengatakan, mayoritas masyarakat masih susah menghindar dari situasi kerumunan saat berada di luar rumah.

 

Hal itu berdasarkan survei yang digelar SMRC pada 18-22 Juni 2020 terhadap 1.978 responden secara nasional.

Seperti diketahui, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tak berkerumun dan menghindari kerumunan guna mencegah penyebaran Covid-19.

"Sebanyak 74 persen responden menyatakan paling tidak sekali dalam sepekan terakhir berada di kerumunan atau acara yang dihadiri lebih dari 5 orang," ujar Ade dalam rilis survei yang digelar secara daring, Kamis (25/6/2020).

Baca juga: Camat di Surabaya Kesulitan Lacak Warga Positif Covid-19, Data Sering Tak Sesuai

"Sehingga menunjukkan memang dalam menghindari kerumunan ini masih sulit," lanjutnya.

Kemudian, sebanyak 19 persen responden menyatakan tidak berada dalam kerumunan selama sepekan terakhir.

SMRC juga mencatat ada 86 persen responden yang menyatakan selalu dan sering menjaga jarak saat di luar rumah.

"Ada 12 persen responden menyatakan jarang dan 2 persen responden tidak pernah menjaga jarak saat berada di luar rumah," ungkap Ade.

Dari sisi kedisiplinan mengenakan masker, sebanyak 91 responden menyatakan selalu dan sering memakai masker saat keluar rumah.

Lalu ada 8 persen responden mengaku jarang memakai masker dan 1 persen menyatakan tidak pernah memakai masker saat keluar rumah.

Terakhir, dari sisi kedisiplinan mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir, ada 96 responden mengaku sudah disiplin mencuci tangan.

Lalu, ada 4 persen responden mengatakan jarang mencuci tangan.

Adapun survei SMRC digelar pada 18-20 Juni 2020 melalui sambungan telepon.

Baca juga: Gugus Tugas: Salah Dapat Informasi soal Covid-19 Bisa Berakibat Fatal

Sebanyak 1.978 responden dipilih secara acak dari koleksi sampel acak survei tatap muka yang telah dilakukan SMRC sebelumnya.

Responden diambil dengan jumlah proporsional menurut provinsi untuk mewakili pemilih nasional.

Margin of error survei tercatat kurang lebih sebesar 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com