Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

New Normal, Menpan RB Sebut Kunjungan Kerja ASN ke Daerah Dikurangi

Kompas.com - 23/06/2020, 12:42 WIB
Tsarina Maharani,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengatakan, pemerintah melakukan berbagai penyesuaian anggaran dan program terkait manajemen aparatur sipil negara (ASN) dalam penerapan kenormalan baru (new normal).

Salah satunya, Tjahjo mengatakan, kunjungan kerja ASN ke daerah-daerah akan dikurangi.

"Mengurangi kunjungan-kunjungan kerja ke daerah atau mengurangi rapat rapat baik terbuka maupun di kantor yang jumlah banyak," kata Tjahjo dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR, Selasa (23/6/2020).

Selain itu, ia mengatakan, formasi jumlah ASN yang bekerja di kantor dan rumah dibagi sama rata yaitu, 50 persen bekerja di rumah dan 50 persen bekerja di kantor.

Baca juga: Kinerja ASN Saat New Normal, Fleksibel hingga Harus Kuasai Teknologi Informasi

"Kemudian tetap 50 banding 50, kami coba untuk kerja kedinasan di kantor maupun kerja di rumah," jelasnya.

Berikutnya, Tjahjo pun menegaskan protokol kesehatan Covid-19 yang harus dipatuhi ASN saat bekerja dalam situasi kenormalan baru. Misalnya, menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak fisik.

"Harus pakai masker, kemudian ruang kantor juga tempat duduk dan meja kerja jaga jarak, kemudian harus cuci tangan secara rutin," tuturnya.

Dalam dua tahun ke depan, kata Tjahjo, Kemenpan RB menargetkan perencanaan ASN di seluruh instansi didasarkan pada arah dan potensi daerah.

Baca juga: New Normal, Menpan RB Nilai ASN Perlu Kuasai Teknologi Informasi

"Mengenai penataan sistem manjamen SDM ASN yang kami programkan Insya Allah setahun dua tahun selesai adalah, satu yang berkaitan dengan perencanaan, di mana perencanaan ASN seluruh instansi harus didasarkan pada arah dan potensi daerah," terang Tjahjo.

Kemudian, juga target manajemen ASN yang berkaitan dengan pengembangan potensi jabatan dan kebijakan gaji dan tunjangan serta pensiun hari tua.

"Pengembangan potensi, menerapkan standar potensi jabatan. Kemudian peningkatan kesejahteraan, baik menyangkut kebijakan gaji, tunjangan, fasilitas serta sistem pensiun dan jaminan hari tua," tutur Tjahjo.

"Kemudian berkaitan dengan penegembangan karier yang tadi kami sampaiakan dengan berbasis sistem merit dengan memperhatikan kebutuhan nasional dengan manajamen talentanya, kemudian penilaian kinerja dan penghargaan," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com