Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tito Karnavian: Tak Mungkin Terus Menerus Dilakukan Pembatasan Ketat

Kompas.com - 22/06/2020, 10:31 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, pembatasan aktivitas sosial secara ketat untuk mencegah penularan Covid-19 tidak mungkin dilakukan terus menerus selama wabah masih berlangsung.

Hal itu disampaikan Tito saat memberikan sambutan dalam Penganugerahan Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru "Produktif dan Aman Covid-19" di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (22/6/2020).

Menurut Tito, para ahli kesehatan baik nasional maupun internasional telah menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 tidak berakhir dengan segera.

Baca juga: Bangkitkan Ekonomi, Jepang Cabut Pembatasan Perjalanan Domestik

Bahkan, diperkirakan akan tetap terjadi dalam beberapa tahun ke depan.

"Oleh karena itu, dunia menyiapkan diri untuk beradaptasi dengan pandemi ini. Berbagai negara melakukan inovasi untuk beradaptasi dengan tatanan kehidupan baru atau new normal life," ujar Tito.

"Karena tak mungkin terus-menerus melakukan pembatasan secara ketat, apalagi lockdown," lanjut dia.

Menurut Tito, pembatasan yang ketat bisa memberi dampak negatif ke berbagai bidang, baik kesehatan, ekonomi, psikologis, sosial dan sebagainya.

Untuk Indonesia, pemerintah Indonesia menerapkan tatanan kehidupan baru yang produktif dan aman dari Covid-19.

Baca juga: Papua Longgarkan Pembatasan Sosial, Penerbangan Kembali Dibuka

Dia menjelaskan, sebagai sesuatu yang baru tatanan baru ini mempunyai tahap pengenalan atau prakondisi agar seluruh masyarakat siap dan mampu beradaptasi.

Prakondisi tersebut dilakukan dengan membuat protokol kesehatan dalam berbagai sektor kehidupan dan melakukan simulasi-simulasi.

"Upaya prakondisi ini, diinisiasi pemerintah pusat melalui kementrian dan lembaga, dan pemerintah daerah pada semua tingkatan. Tujuannya agar terjadi gerakan nasional kebersamaan beradaptasi ketatanan baru tersebut," tambah Tito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com