Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Anak-anak Rentan Tertular Covid-19, Ketum IIPG Dukung KBM dari Rumah hingga Akhir Tahun

Kompas.com - 09/06/2020, 10:15 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pelajar, khususnya yang masih ada di tingkat sekolah dasar (SD) dan pendidikan anak usia dini (PAUD) masih sangat rentan terhadap penularan Covid-19.

Kerentanan itu karena mereka masih belum bisa menahan diri untuk menjaga jarak dan berdisiplin saat kondisi new normal.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum (Ketum) Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG) Yanti Airlangga.

Dirinya pun mendukung kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang menyiapkan skenario belajar dari rumah hingga akhir 2020.

Baca juga: Politisi Golkar: Jakarta Harus Siap Masuk Fase New Normal, Jangan Sampai Pandemi Ekonomi

Ia melanjutkan, tenaga pengajar juga tidak akan mampu mengawasi perilaku murid karena jumlahnya tidak sebanding. Padahal, anak-anak pasti ingin bercanda dan bermain bersama temannya.

“Susah menerapkan disiplin protokol kesehatan yang ketat untuk mereka. Ini harus menjadi pertimbangan,” kata Yanti Airlangga dalam keterangan tertulis, Selasa (9/6/2020).

Dirinya pun berpendapat bahwa anak-anak harus dilindungi dari Covid-19 karena mereka merupakan generasi penerus bangsa.

Oleh karena itu, Yanti berharap Kemendikbud dapat membuat sistem pendidikan yang tepat, sehingga kegiatan belajar-mengajar (KBM) di rumah dapat berjalan dengan baik.

Baca juga: Partai Golkar Dukung Pemberlakuan New Normal

Menurut dia, anak-anak harus tetap mendapat hak untuk belajar dengan meminimalkan risiko tertular Covid-19.

“Jika jalan keluarnya adalah tetap belajar di rumah, sebaiknya itu dilakukan. Tentu murid dan guru harus bisa beradaptasi dengan cara belajar baru ini,” sambung Yanti Airlangga.

Istri Airlangga Hartanto itu pun berharap Kemendikbud bisa segera membuat penyesuaian jika KBM diperpanjang hingga akhir tahun.

“Sehingga tiap sekolah dapat menjalankan KBM pada masa tahun ajaran baru,” imbuh Yanti Airlangga.

Baca juga: Wasekjen DPP Golkar: Kartu Prakerja Beri Peluang Peningkatan Keterampilan

Sementara itu, kebanyakan sekolah saat ini telah menerapkan pembelajaran jarak jauh dengan persentase mencapai 97,6 persen.

Sisanya, pembelajaran masih dilakukan seperti biasa karena tidak memiliki perangkat pendukung belajar jarak jauh atau daerahnya tidak terjangkit Covid-19.

Kemudian dari semua sekolah yang menerapkan pembelajaran jarak jauh, 54 persen di antaranya melakukannya secara total. Artinya, baik guru mengajar dari rumah dan murid belajar dari rumah.

Sisanya, guru masih mengajar dari sekolah dengan murid yang belajar dari rumah. Hal itu karena beberapa daerah masih mewajibkan guru datang ke sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com