Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN: Sindikat Narkoba Manfaatkan Kendaraan Logistik agar Lolos Pemeriksaan PSBB

Kompas.com - 05/06/2020, 21:18 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Arman Depari mengatakan, sindikat peredaran narkoba memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 untuk beroperasi.

Khususnya memanfaatkan kelonggaran keluar masuk kendaraan pengangkut logistik di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Memang mereka sengaja melakukan itu karena dalam situasi PSBB ini, kendaraan yang bebas melintas dan tidak diperiksa adalah kendaraan logistik, terutama yang terkait angkutan sembako,” ujar Arman saat diwawancarai di Radio Elshinta, Jumat (5/6/2020)

Ia pun memberi contoh dari penangkapan yang dilakukan BNN di wilayah Kabupaten Bekasi, Kamis (28/5/2020).

Baca juga: BNN: Peredaran Narkoba Tidak Berhenti meski Sedang Pandemi

Dalam pengungkapan tersebut, pelaku menyimpan narkoba dalam karung beras untuk mengelabui petugas.

Cara itu dilakukan pelaku untuk menyelundupkan narkoba dari Aceh ke Jakarta.

Berdasarkan keterangan pelaku, kata Arman, tujuannya agar lolos dari pemeriksaan petugas di tengah pelaksanaan PSBB.

“Mungkin mereka berpikir bahwa banyak petugas-petugas kita yang tidak melakukan operasi secara penuh di lapangan dan juga mereka mungkin melihat banyak celah-celah atau peluang yang bisa digunakan di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini,” kata dia.

 

Baca juga: BNN Sebut Jaringan Narkoba Manfaatkan Pandemi Covid-19 untuk Lakukan Penyelundupan

Dalam pandangannya, ia melihat bahwa peredaran narkoba di Tanah Air semakin hari semakin mengkhawatirkan.

Menurut Arman, jumlah obat-obatan terlarang yang masuk ke Indonesia semakin banyak.

Hal itu, katanya, menandakan tingginya demand atau permintaan yang menggambarkan banyaknya pecandu narkoba di Indonesia.

Arman pun memastikan bahwa aparat akan mencegah narkoba tersebut masuk wilayah Indonesia hingga melakukan penegakan hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com