Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

591 WNI yang Tiba di Jakarta dan Bali Positif Covid-19

Kompas.com - 18/05/2020, 18:58 WIB
Ihsanuddin,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut 132.978 Warga Negara Indonesia (WNI) dari luar negeri telah tiba di Tanah Air.

 

Dari jumlah tersebut, sebanyak 591 WNI dinyatakan positif virus corona (Covid-19). 

Baca juga: Kemenkes Terbitkan Protokol Kepulangan WNI dan Kedatangan WNA

Doni merinci, WNI yang tiba di Jakarta sekitar 4.000 orang. Adapun 1.493 orang sudah dipulangkan ke daerah masing-masing.

Sementara 2.850 WNI lainnya tengah menjalani tes swab

"Kemudian dari jumlah total tersebut, yang telah diketahui hasil swab-nya adalah 279 orang positif Covid-19 dan sekarang mendapatkan perawatan di Wisma Atlet," kata Doni dalam video conference, Senin (18/5/2020).

Baca juga: Sebanyak 34.300 Pekerja Migran Akan Kembali ke Indonesia hingga Juni 2020

Selain di Jakarta, Doni menyebut ada 15.300 WNI yang kembali melalui Bali. Dari hasil pemeriksaan, total ada 312 WNI yang positif Covid-19.

Doni mengatakan, para WNI tersebut merupakan Anak Buah Kapal (ABK), pekerja migran dan pelajar.

Kini, WNI postif corona yang tiba di Bali tengah menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.

"Saat ini, dilaksanakan perawatan di 13 rumah sakit rujukan di wilayah Denpasar dan sekitarnya," jelas Doni.

Baca juga: UPDATE 18 Mei: Ada 18.010 Kasus Covid-19 di Indonesia, Bertambah 496

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyampaikan bahwa jumlah kasus virus corona di Indonesia mencapai 18.010 orang hingga Senin sore ini. 

Adapun pasien yang sudah sembuh saat ini 4.324 orang. Mereka dinyatakan dua kali negatif virus corona setelah menjalani dua kali pemeriksaan melalui metode polymerase chain reaction (PCR).

Sedangkan untuk jumlah kasus meninggal dunia akibat Corona bertambah 43 orang. Sehingga total akumulatifnya 1.191 pasien Covid-19 meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com