Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Soroti Tingginya Harga Bawang dan Gula, Satgas Pangan Polri Gelar Sidak

Kompas.com - 14/05/2020, 10:43 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar dan sektor industri.

Hal itu setelah Presiden Joko Widodo menyoroti tingginya harga bawang merah dan gula pasir, pada Rabu (13/5/2020) kemarin.

Kepala Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono menambahkan, kegiatan juga dilakukan untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok jelang Idul Fitri.

Satgas Pangan akan kembali turun ke sektor-sektor distribusi dan pasar untuk stabilkan harga,” kata Argo melalui keterangan tertulis, Kamis (14/5/2020).

Baca juga: Jokowi Soroti Harga Bawang Merah dan Gula Pasir, Curiga Ada yang Bermain

Menurutnya, Satgas Pangan yang berada di setiap polda juga mulai menggelar operasi pasar.

Rangkaian kegiatan tersebut, kata Argo, dilakukan agar tidak ada oknum yang melakukan penimbunan bahan pokok.

“Juga sekaligus untuk memperlancar proses distribusi sampai ke pasar tradisional dan ritel. Pada prinsipnya, Polri mengamankan kebijakan pemerintah,” tuturnya.

Diberitakan, Presiden Joko Widodo menyoroti harga bawang merah dan gula pasir yang masih tinggi menjelang hari raya Idul Fitri.

Baca juga: Harga Bawang Merah Naik di Atas 5 Persen akibat Produksi Turun

Jokowi menyebutkan, harga nasional bawang merah rata-rata masih di angka Rp 51.000 per kilogram.

"Masih jauh dari harga acuan bawang merah, yaitu Rp 32.000," kata Jokowi saat membuka rapat kabinet terbatas lewat video conference, Rabu (13/5/2020).

Adapun gula pasir saat ini masih Rp 17.000 sampai Rp 17.500 per kilogram. Padahal, harga eceran tetap seharusnya hanya Rp 12.500.

Jokowi menyebutkan, ada tiga kemungkinan yang menyebabkan harga dua komoditas tersebut melambung.

Baca juga: Bawang Merah hingga Gula Pasir Jadi Pemicu Inflasi April 2020

Pertama, masalah di rantai distribusi. Kedua, stok yang kurang sehingga terjadi kelangkaan yang berimbas pada kenaikan harga.

Kemungkinan terakhir adalah oknum yang bermain harga.

Maka dari itu, Jokowi meminta instansi terkait melakukan pengecekan ke lapangan.

"Atau memang ada yang sengaja permainkan harga untuk sebuah keuntungan yang besar. Saya minta dicek di lapangan, dikontrol sehingga bisa terkendali," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com