Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momentum Berkebun di Rumah Saat Wabah Covid-19...

Kompas.com - 04/05/2020, 12:15 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pegiat Indonesia Berkebun Winartania menyebut masyarakat mulai tergerak untuk berkebun di rumah pada saat pandemi Covid-19 menyebar di Indonesia.

Menurut Winartania, masyarakat mulai tertarik untuk memanfaatkan waktu di tengah kebijakan agar tetap di rumah dengan memanfaatkan kegiatan berkebun.

"Jadi banyak teman-teman yang mulai tertarik untuk mencoba menanam di rumah dengan tanaman yang simpel, mudah tapi bisa menghasilkan, bisa membantu mencukupi kebutuhan di rumah," ujar Winartania dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (4/5/2020).

Baca juga: Jokowi: Masih Ada Pasien Positif Covid-19 yang Kabur dari Rumah Sakit

Umumnya, masyarakat tertarik untuk berkebun sendiri karena tidak bisa kemana-mana. Bahkan mereka cenderung berpikir dua kali untuk membeli sayuran.

Karena itu, mereka pun tergerak untuk menanam sayuran secara mandiri.

Winartania mengatakan, banyak jenis tanaman yang bisa diproduksi, seperti kangkung, bayam, cabai, hingga tomat.

Dia menyarankan masyarakat yang tertarik untuk melakukan kegiatan berkebun agar menanamkan jenis sayuran yang umumnya disukai masyarakat.

Baca juga: Jokowi Ingatkan Industri untuk Terapkan Protokol Covid-19

Hal itu dilakukan supaya ketika produksi tersebut telah mencukupi kebutuhan rumah, maka sisanya bisa dijual ke tetangga.

"Jadi mungkin kita bisa menanam yang mudah dulu, terus nanti kalau bisa panen berlebih bisa jual. Kebetulan kita di sekitar lingkungan kita banyak sayur sayuran lokal yang banyak disukai," kata dia.

Selain itu, Wirtania juga memberikan rekomendasi bagi masyarakat yang mengalami kekurangan sempitnya lahan untuk berkebun.

Baca juga: Editors Letter untuk Harapan Kita di Puncak Pandemi Covid-19

Ia pun menyarankan agar warga dapat menggunakan alternatif penanaman dengan menggunakan instalasi hidroponik dengan sistem tetes.

Penggunaan sistem tetes itu juga dapat diterapkan dalam metode vertikutur.

Dengan penggunaan instalasi tersebut, maka warga tak membutuhkan ruang banyak untuk aktivitas berkebun.

Di sisi lain, masyarakat juga perlu memperhatikan arah cahaya matahari. Menurut dia, penggunaan instalasi itu perlu dibarengi dengan penempatan yang searah dengan cahaya matahari.

"Sayuran butuh enam jam, kalau bisa(matahari) yang pagi. Kalau rumah yang menghadap timur (tanaman hidroponil) itu bisa di depan. Kalau kebalikannya bisa di belakang," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com