Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE 2 Mei: Data Sebaran 10.843 Kasus Covid-19 di 34 Provinsi

Kompas.com - 03/05/2020, 03:30 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto kembali memperbarui informasi perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.

Menurut Yuri, hingga Sabtu (2/5/2020) pukul 12.00 WIB, ada 10.843 kasus Covid-19 atau bertambah 292 kasus dalam 24 jam terakhir.

"Sampai saat ini hasil konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 10.843 orang," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu sore.

Baca juga: UPDATE 2 Mei: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Mencapai 10.843

Kasus baru Covid-19 tercatat di 20 provinsi.

Penambahan kasus terbanyak terjadi di DKI Jakarta dengan 80 kasus.

Setelah itu disusul oleh Jawa Barat yang bertambah 31 kasus, Sulawesi Selatan 30 kasus dan Papua dengan 30 kasus baru.

Sementara itu, penularan Covid-19 hingga saat ini terjadi 321 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.

Baca juga: UPDATE 2 Mei: Data Penambahan 292 Kasus Covid-19 di 20 Provinsi

Sedangkan secara akumulatif, DKI Jakarta masih menjadi daerah dengan jumlah penularan tertinggi yakni 4.397 kasus pasien positif Covid-19.

Selain itu, ada sejumlah daerah lain yang mencatat jumlah kasus penularan cukup tinggi, seperti Jawa Barat (1.043 kasus), Jawa Timur (1.037 kasus), Sulawesi Selatan (577 kasus), dan Jawa Tengah (767 kasus).

Yuri melanjutkan, dari data yang ada tercatat pula penambahan pasien sembuh sebanyak 74 orang sehingga total menjadi 1.665 kasus.

Baca juga: UPDATE 2 Mei: Total 831 Pasien Covid-19 yang Meninggal di Indonesia

Adapun jumlah korban meninggal dunia sebanyak 831 orang atau bertambah 31 dari hari sebelumnya.

Berikut data sebaran pasien Covid-19 di 34 provinsi berdasarkan data pemerintah hingga 2 Mei:

1. Aceh:
total 11 kasus

2. Bali:
Tambah 2 kasus baru, total 237 kasus

3. Banten:
Tambah 9 kasus baru, total 427 kasus

4. Bengkulu:
Total 12 kasus

5. Daerah Istimewa Yogyakarta:
Tambah 10 kasus baru, total 114 kasus

6. DKI Jakarta:
Tambah 80 kasus baru, total 4.397 kasus

7. Gorontalo:
Total 15 kasus

8. Jambi:
Total 32 kasus

9. Jawa Barat:
Tambah 31 kasus baru, total 1.043 kasus

10. Jawa Tengah:
Tambah 19 kasus baru, total 767 kasus

11. Jawa Timur:
Tambah 3 kasus baru, total 1.037 kasus

12. Kalimantan Barat:
Tambah 7 kasus baru, total 68 kasus

13. Kalimantan Selatan:
Total 179 kasus

14. Kalimantan Tengah:
Tambah 1 kasus baru, total 157 kasus

15. Kalimantan Timur:
Tambah 18 kasus baru, total 154 kasus

16. Kalimantan Utara:
Tambah 7 kasus baru, total 122 kasus

17. Kepulauan Bangka Belitung:
Total 19 kasus

18. Kepulauan Riau:
Total 89 kasus

19. Lampung:
Total 50 kasus

20. Maluku:
Total 23 kasus

21. Maluku Utara:
Total 41 kasus

22. Nusa Tenggara Barat:
Tambah 17 kasus baru, total 250 kasus

23. Nusa Tenggara Timur:
Total 3 kasus

24. Papua:
Tambah 30 kasus baru, total 240 kasus

25. Papua Barat:
Tambah 1 kasus baru, total 43 kasus

26. Riau:
Tambah 3 kasus baru, total 45 kasus

27. Sulawesi Barat:
Tambah 1 kasus baru, total 44 kasus

28. Sulawesi Selatan:
Tambah 30 kasus baru, total 577 kasus

29. Sulawesi Tengah:
Tambah 11 kasus baru, total 59 kasus

30. Sulawesi Tenggara:
Tambah 2 kasus baru, total 64 kasus

31. Sulawesi Utara:
Total 45 kasus

32. Sumatera Barat:
Tambah 10 kasus baru, total 182 kasus

33. Sumatera Selatan:
Total 156 kasus

34. Sumatera Utara:
Total 117 kasus

Dalam verifikasi: 24 kasus.

Total: 10.843 kasus.

Data selengkapnya dapat dilihat di https://kompas.com/corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com