Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Darurat Wisma Atlet Tangani 724 Pasien Positif Covid-19

Kompas.com - 02/05/2020, 11:16 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I Laksamana Madya Yudo Margono mengatakan, saat ini ada 724 pasien positif Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darutat Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta.

Data ini berdasarkan jumlah pasien hingga pukul 08.00 WIB, Sabtu (2/5/2020).

"Pasien positif Covid-19 yang dirawat ada 724 orang. Selain itu RS Darurat juga merawat 33 orang pasien dalam pengawasan (PDP) dan 59 orang dalam pemantauan (ODP)," ujar Yudho dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Sabtu.

Baca juga: Mundur dari Jadwal, Tower 6 RS Covid-19 Wisma Atlet Dibuka 15 Mei

 

Sehingga secara total, saat ini ada 816 pasien yang dirawat di RS Darurat tersebut, dengan rincian 488 pasien pria dan 328 pasien wanita.

Lebih lanjut, Yudo merinci kondisi perkembangan pasien di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet.

Hingga Sabtu, pasien rawat inap sudah berkurang sebanyak 23 orang.

"Dari yang semula 839 orang menjadi 816 orang, " ungkap Yudo.

Baca juga: Cerita Relawan Medis di RSD Wisma Atlet: Gentar tapi Tetap Maju

 

Kemudian, pasien positif Covid-19 berkurang 13 orang. Dari yang semula 737 orang menjadi 724 orang.

Selanjutnya, PDP berkurang 5 orang, dari semula 38 orang menjadi 33 orang.

Lalu, jumlah ODP juga berkurang 5 orang, dari yang semula 64 orang menjadi 59 orang.

Diketahui, RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran telah beroperasi sejak pukul 17.30 WIB, Senin (23/3/2020) lalu.

Dari lokasi tersebut, terdapat dua lokasi yang dijadikan rumah sakit dadakan. Dua lokasi itu yaitu Tower VII yang saat ini telah beroperasi dan mampu menampung 1.700 orang.

Kemudian juga Tower VI yang mampu menampung 1.300 pasien.

Dengan begitu, RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran dapat menampung 3.000 pasien dari dua lokasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com