Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MUI Keluarkan Imbauan untuk Pemerintah soal Pelarangan TKA Selama Pandemi

Kompas.com - 29/04/2020, 09:17 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan imbauan terbaru kepada pemerintah dan rakyat terkait Covid-19.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Anwar Abbas mengatakan, pihaknya meminta agar pemerintah bersikap tegas dengan melarang kedatangan tenaga kerja asing, terutama dari China.

Pasalnya, saat ini Indonesia sedang berusaha untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Terlebih lagi dengan fakta bahwa virus corona telah mengakibatkan kerugian bagi bangsa ini.

Baca juga: MUI Sodorkan 2 Pendekatan Cegah Warga Shalat Berjemaah di Masjid Selama Pandemi Covid-19

"Kehadiran mereka (tenaga kerja asing) yang masih bebas keluar masuk negeri ini tentu menyakitkan hati kita sebagai bangsa. Kalau hal ini terus berlanjut maka akan membuat kepercayaan rakyat kepada pemerintah bermasalah dan itu tidak baik bagi kehidupan bangsa dan negara ke depannya," ujar Anwar dikutip dari siaran pers, Rabu (29/4/2020).

Selain itu, Anwar juga meminta agar semua lapisan masyarakat bersungguh-sungguh mematuhi ketentuan pemerintah dan protokol medis yang ditetapkan.

Sebab, menurut dia, cara itu akan mempercepat bangsa Indonesia keluar dari pandemi.

"Mari kita hadapi wabah Covid-19 ini dengan bersungguh-sungguh dan bersama-sama mematuhi ketentuan pemerintah dan protokol medis yang ada karena dengan itulah diharapkan negeri kita bisa cepat keluar dari bencana," tutur Anwar.

Baca juga: Cegah Covid-19, MUI Minta Masyarakat Patuhi Larangan Mudik Lebaran

Ia mengatakan, apabila masyarakat mematuhi semua perintah pemerintah selama pandemi ini, maka kehidupan masyarakat pun bisa cepat pulih dan kembali seperti semula.

Kemudian, Anwar juga mengajak semua pihak untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan dengan mengedepankan gotong royong dan tolong-menolong.

Terutama untuk membantu mereka yang mengalami kesulitan sebagai dampak dari pandemi Covid-19 ini.

Baca juga: MUI Imbau Umat Islam Tak Shalat Berjemaah di Masjid Selama Ramadhan

"Mari kita tingkatkan persatuan dan kesatuan sebagai bangsa dengan menyuburkan sikap tolong-menolong yang selama ini sudah menjadi jati diri kita," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com