Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontak Dekat dengan Personel Positif Covid-19, Dua Polisi Dikarantina

Kompas.com - 27/04/2020, 16:06 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua personel Polri dikarantina usai kontak dengan anggota Polda Kepulauan Riau yang positif terjangkit virus corona.

"Terhadap teman-teman yang kontak dengan pasien tersebut saat ini dilakukan karantina di RS Bhayangkara Polda Kepri," kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes (Pol) Harry Goldenhart ketika dihubungi Kompas.com, Senin (27/4/2020).

Kendati demikian, ia tidak merinci apakah dua personel yang dikarantina itu bertugas di polsek yang sama dengan pasien atau tidak.

Harry menuturkan, kedua personel yang dikarantina telah mengikuti pemeriksaan swab.

Baca juga: Korlantas Polri: Masih Ada Masyarakat yang Nekat Mudik lewat Jalan Tikus

Pihaknya kini sedang menunggu hasil pemeriksaan tersebut.

"Masih menunggu hasil tes swab," lanjut dia.

Diberitakan, Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Batam yang juga Wali Kota Batam HM Rudi mengatakan, seorang polisi anggota Polda Kepulauan Riau positif terjangkit virus corona.

Polisi tersebut termasuk kategori orang tanpa gejala (OTG).

Polisi tersebut terkonfirmasi positif corona berdasarkan hasil pemeriksaan swab oleh Tim Analis BTKLPP kelas 1 Batam.

"Kasus baru ini merupakan kasus dari kategori OTG dan sampai saat ini kondisi yang bersangkutan tetap sehat dan sama sekali tidak ada keluhan," kata Rudi saat dihubungi, Minggu (26/4/2020).

Baca juga: Pasien Positif Corona di Kepri Bertambah Jadi 57 Orang

Rudi menjelaskan, polisi tersebut merupakan laki-laki berusia 37 tahun yang bertugas di salah satu Polsek di Batam.

Sejauh ini, kondisi polisi tersebut dalam keadaan baik dan sedang proses persiapan untuk isolasi di Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 di Pulau Galang.

Saat ini, tim surveilans sedang melakukan proses contact tracing terhadap semua orang yang kontak dengan pasien tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com