Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Kronologi Dua Teroris Tembak Polisi di Poso Versi Polri

Kompas.com - 15/04/2020, 20:37 WIB
Devina Halim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri mengungkapkan kronologi penyerangan dua anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora terhadap personel kepolisian di Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (15/4/2020).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono menuturkan, kedua pelaku sempat menyambangi bank tempat anggota kepolisian tersebut bertugas.

Namun, keduanya meninggalkan bank tersebut karena polisi yang dicari tidak ada.

"Sebelumnya itu sudah ada pelaku ini datang ke bank itu mencari anggota. Ternyata enggak ada, dua OTK (orang tidak dikenal) ini kemudian kembali, keluar dari lokasi bank," tutur Argo melalui siaran langsung di akun Instagram Polres Jakbar, Rabu.

Baca juga: Kedua Teroris yang Tembak Polisi di Poso Merupakan DPO

Beberapa saat kemudian, seorang polisi tiba di bank dengan menggunakan sepeda motor.

Kedua pelaku kembali memasuki area bank dengan berboncengan di sepeda motor.

Salah satu pelaku melepaskan tembakan dari arah belakang polisi yang baru membuka helmnya itu.

“Kemudian dua orang itu (pelaku) ini datang dengan menggunakan motor juga dan langsung menembak anggota dari belakang. Yang terkena adalah di dada sebelah kanan,” ujarnya.

Menurut Argo, anggota kepolisian tersebut sempat dipukul pelaku.

Pelaku, kata dia, juga mencoba merebut senjata anggota.

Baca juga: Dua Teroris Penembak Polisi di Poso Sempat Melawan Sebelum Dilumpuhkan hingga Tewas

Selanjutnya, para pelaku melarikan diri setelah mendengar teriakan polisi lain.

"Setelah itu, ada teriakan anggota yang lain akhirnya pelaku lari," kata dia.

Beberapa jam setelah kejadian, kedua pelaku ditangkap. Namun, polisi melumpuhkan keduanya hinggga tewas karena mencoba melawan.

"Mereka tertangkap dan masih melakukan perlawanan sehingga pihak kepolisian melumpuhkan hingga mereka meninggal dunia," ucap Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto ketika dihubungi wartawan, Rabu.

Kedua pelaku diketahui terdiri dari Muis Fahron alias Abdullah dan Ali alias Darwin Gobel. Kedua anggota kelompok MIT tersebut sudah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).

Kini, polisi yang menderita luka tembak tersebut sedang menjalani perawatan. Menurut keterangan pihak kepolisian, kondisinya stabil.

Baca juga: Teroris Penembak Polisi di Poso Berhasil Ditangkap, Keduanya Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com