Pada awalnya, pemerintah melalui pihak rekanan berusaha mendatangkan cartridge dari AS.
Akan tetapi, kata Yuri, Presiden Donald Trump tiba-tiba mengumumkan jika cartridge yang diproduksi negaranya tidak boleh diekspor
Baca juga: Sejak Desember 2019, Pemerintah Sudah Periksa Covid-19 ke 7.400 Orang
"Artinya, kan kita tidak boleh membeli dari sana. Maka kita akhirnya membeli dari Swedia. Dan ternyata, negara-negara lain juga memesan barang yang sama sehingga kita harus antre," ungkapnya.
Indonesia sendiri, kata Yuri, berencana memesan 160.000 cartridge dari Swedia.
Pihak Swedia menyatakan jika kapasitas produksi hanya 50.000 cartridge dalam sehari.
"Sehingga kita tetap menunggu alat yang dipesan dari Swedia. Kita antre dan pihak rekanan menjanjikan pekan depan mungkin bisa masuk sebagian, yakni sekitar 10.000 cartridge," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.