JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto menyebut bahwa hingga saat ini pemerintah telah melakukan pemeriksaan Covid-19 ke lebih dari 7.400 orang.
Angka ini terhitung sejak pemeriksaan pertama dilakukan, yaitu 31 Desember 2019.
Pemeriksaan ini dilakukan oleh ribuan tenaga kesehatan yang tersebar di pusat maupun daerah.
"Jajaran Kementerian Kesehatan melalui laboratorium yang telah ditunjuk telah melaksanakan pemeriksaan lebih dari 7.400 orang," kata Yuri saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (3/4/2020).
Baca juga: IDI: Jumlah Spesimen Covid-19 yang Diperiksa Pemerintah Masih Sedikit
Yuri mengatakan, pihaknya masih akan terus melakukan pemeriksaan Covid-19. Saat ini, sudah ada 48 laboratorium yang dimanfaatkan untuk pemeriksaan corona.
Fasilitas pemeriksaan pun bakal terus ditambah untuk mempercepat pemutusan rantai penyebaran virus.
Menurut Yuri, dalam waktu dekat Kementerian Kesehatan bakal memanfaatkan alat diagnostik virus yang semula dipakai untuk pemeriksaan tuberkulosis (TBC).
Baca juga: Mencermati Tes Covid-19, Uji Spesimen yang Sedikit hingga Tingkat Positif yang Tinggi
"Kita akan menambah lagi dengan kemudian mengaktifkan beberapa alat diagnostik yang semula kita pakai untuk pemeriksaan TBC, ternyata secara teknologi bisa dikonversi untuk digunakan melaksanakan pemeriksaan Covid-19," ujar dia.
Yuri mengatakan, alat diagnosa TBC ini cukup banyak jumlahnya dan tersebar di seluruh wilayah Tanah Air.
"Namun masih diperlakukan beberapa konversi dari mesin dan kemudian beberapa settiing. Kita akan bekerja keras untuk mengerjakan ini semuanya," kata dia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.