JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarin meminta proses belajar mengajar pelajaran Bahasa Indonesia fokus ke aspek literasi, bukan hanya gramatika.
Hal itu disampaikan Nadiem usai rapat bersama Presiden Joko Widodo tentang strategi Indonesia meningkatkan peringkat dalam Program for International Student Assessment (PISA) melalui sambungan konferensi video, Jumat (3/4/2020).
"Pelajaran Bahasa Indonesia harus fokus ke literasi, bukan gramatika dan kosakata. Tapi bagaimana konten pelajaran Bahasa Indonesia buku-buku yang menyenangkan, menarik, relevan untuk jenjang masing-masing siswa kita," ujar Nadiem.
Baca juga: Jokowi Minta Guru Fokus Mengajar, Tak Terbelit Urusan Administrasi
"Jadi bagaimana bisa cinta membaca, mencintai bacaan, persuasif verbal dan persuasif dari menulis. Itu yang mendorong angka literasi kita naik dan tentu bukan hanya dari buku tapi juga channel online," lanjut Nadiem.
Karenanya, ia meminta para guru menyiapkan strategi belajar mengajar dalam pelajaran Bahasa Indonesia yang bisa membangkitkan ketertarikan anak untuk membaca dan menganalisa.
"Buku-buku yang digunakan sekolah selama ini fokus buku-buku paket pembelajaran dan kurikulum. Harus lebih penting lagi, mencintai membaca. Jadi konten harus fokus pada hal yang menyenangkan untuk murid-murid (melakukan) perubahan," papar Nadiem.
Baca juga: Rendah di PISA 2018, Nadiem Makarim Siapkan 5 Strategi Ini
Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyinggung rendahnya kemampuan membaca para siswa Indonesia dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, melalui sambungan konferensi video, Jumat (3/4/2020).
Jokowi menyatakan hal tersebut mengacu pada survei Program for International Student Assessment (PISA).
"Skor rata-rata PISA 2018 menurun di 3 bidang kompetensi dengan penurunan paling besar di bidang membaca. Kemampuan membaca siswa Indonesia dengan skor 371 di posisi 74, kemampuan matematika skor 379 di posisi 73, kemampuan sains skor 396 posisi 71," kata Jokowi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.