Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Perbanyak Tes PCR Covid-19, Terutama untuk Kelompok Rentan

Kompas.com - 03/04/2020, 12:47 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah didorong menggencarkan uji spesimen Covid-19 untuk mendapatkan data mengenai jumlah warga yang terinfeksi virus Corona yang lebih valid.

Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menduga bahwa data pasien Covid-19 yang dirilis pemerintah setiap harinya tidak sesuai dengan fakta di lapangan karena sedikitnya spesimen yang diuji.

"Ini melihatnya seperti fenomena gunung es, kita melihat seperti apa puncaknya tapi dasarnya kita tidak tahu, apalagi spesimen yang diambil baru sedikit karena tidak berjalan efektif," kata Trubus kepada Kompas.com, Jumat (3/4/2020).

Baca juga: Mencermati Tes Covid-19, Uji Spesimen yang Sedikit hingga Tingkat Positif yang Tinggi

Trubus menuturkan, tes Covid-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR) harus digencarkan terutama menyasar pada kelompok-kelompok rentan yakni masyarakat yang tinggal di perkampungan atau pedesaan.

Menurut Trubus, kelompok masyarakat itu mesti mendapat perhatian lebih karena mereka belum teredukasi tentang bahayanya Covid-19 serta cara melakukan tes.

"Yang perlu diutamakan mereka-mereka yang tinggal di kampung-kampung. Ini yang di bantaran sungai atau di desa-desa itu kan mereka sangat rentan tapi tidak pernah tes," ucapnya.

"Karena edukasi minim, mereka tidak menganggap ini sebagai bagian dari kebutuhan dari kesehatan," kata Trubus.

Baca juga: Mengapa Rapid Test Corona Bisa Negatif Palsu, sedangkan PCR Butuh 3 Hari?

Trubus pun mengusulkan agar tes tersebut digelar di masing-masing RT untuk wilayah perkotaan atau di tiap desa untuk wilayah pedesaan demi menghindari kerumunan orang yang dapat menyebabkan penularan.

Diberitakan, tes Covid-19 dengan metode PCR yang dilakukan Indonesia terhitung sangat sedikit dibandingkan negara-negara lain yang jumlah penduduknya justru lebih sedikit dibanding Indonesia.

Sebagai perbandingan, jika Indonesia sudah menguji 7.193 spesimen, maka Malaysia hingga 2 April 2020 telah mencatat ada 45,378 tes yang dilakukan.

Jika dibandingkan dengan Korea Selatan, tentu lebih jauh tertinggal. Sebab, Negeri Ginseng itu hingga 2 April 2020 telah melakukan 431,743 tes sejak 3 Januari 2020. \

Baca juga: Mengapa Tes Deteksi Virus Corona Pakai PCR Lebih Lama, Ini Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com