Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AU Uji Kontainer Isolasi Medik Udara untuk Angkut Pasien Covid-19

Kompas.com - 27/03/2020, 18:28 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Batalyon Kesehatan TNI Angkatan Udara (Yonkesau) sebagai anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melakukan uji dinamis Kontainer Isolasi Medik Udara (KIMU) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (27/3/2020).

Pada tes tersebut, KIMU dibawa dengan pesawat C130 Hercules dan melakukan penerbangan selama satu jam.

Tes tersebut dilakukan untuk menguji kesiapan KIMU dalam penanganan pasien Covid-19.

“Uji dinamis KIMU dimaksudkan untuk melihat kesiapan operasional KIMU agar dapat berfungsi dengan baik sehingga dapat digunakan setiap saat serta melatih tim medis agar benar-benar memahami dan mengerti tugasnya sesuai SOP,” tutur Kasubdispenum Dispenau Kolonel Sus Muhammad Yuris melalui keterangan tertulis, Jumat.

Baca juga: Pemerintah Kebut Pembangunan Fasilitas Isolasi di Pulau Galang

Menurutnya, KIMU dirancang untuk mengevakuasi pasien Covid-19 yang membutuhkan penanganan darurat ke rumah sakit rujukan di daerah lain.

Bahkan, kontainer tersebut dirancang juga untuk membawa pasien Covid-19 ke rumah sakit khusus di Pulau Galang, Kepulauan Riau.

“KIMU ini bisa juga digunakan untuk mengangkut pasien Covid-19 dari berbagai daerah ke Rumah Sakit Khusus Penyakit Menular (RSKPM) di Pulau Galang, Kepri yang direncanakan mulai beroperasi pada Senin, 30/3/2020,” ujar dia.

Baca juga: Sejarah Pulau Galang di Batam, Eks Tempat Pengungsian Vietnam

Kontainer tersebut memiliki kapasitas untuk menampung delapan pasien.

Setiap kontainer akan diawaki oleh beberapa dokter spesialis dan petugas paramedis.

KIMU juga dilengkapi High Efficiency Particulate Air (HEPA) yang mampu menyaring virus dan sinar ultraviolet dengan tekanan negatif yang mampu membunuh virus atau bakteri.

Sejumlah fasilitas tersebut memungkinkan KIMU menghasilkan udara bersih dan mengalirkannya kembali ke dalam kontainer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com