Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu SBY, PKS Buka Opsi Berkoalisi dengan Partai Demokrat

Kompas.com - 13/03/2020, 08:50 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden PKS Sohibul Iman menggelar silaturahim kebangsaan dengan Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Kamis (12/3/2020).

Dalam pertemuan tersebut, Sohibul datang bersama Sekretaris Jenderal PKS Mustafa Kamal, Bendahara Umum Mahfudz Abdurrahman, Ketua Pemenangan Pemilu dan Pilkada Chairul Anwar dan Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini.

"Ini adalah rangkaian pertemuan silaturahim yang kami bangun waktu dimulai dari Nasdem, partai-partai lain termasuk ormas-ormas keagamaan. Jadi ini sekarang giliran kepada Demokrat," kata Sohibul dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (13/3/2020).

Baca juga: Jelang Kongres Demokrat, AHY dan Ibas Disebut Sudah Safari Politik ke Daerah

Sohibul mengatakan, dalam pertemuan tersebut, ia dan bersama SBY membahas berbagai isu seperti Pilkada 2020, penyebaran virus corona, Omnibus Law RUU Cipta Kerja dan ambang batas parlemen.

"Lebih spesifik kita menyoroti beberapa hal terkait agenda keparlemenan. Ada Omnibus Law jadi bahasan kita. Juga terkait Parliamentary Threshold (PT). Kemudian terkait Pilkada dan Corona," ujarnya.

Menurut Sohibul, mengenai Pilkada 2020, akan ada tindak lanjut dari kedua partai untuk membicarakan peluang koalisi di beberapa tempat dan memetakan wilayah yang menjadi kekuatan PKS dan Demokrat.

Baca juga: Airlangga Bertemu Surya Paloh Hari Ini, Bahas Ekonomi hingga Pilkada 2020

"PKS secara khusus memberikan kebebasan koalisi di Pilkada ini dengan partai manapun tergantung suasana kebatinan di wilayah itu. Kalau PKS memang nyaman di daerah itu dengan Demokrat, ya kita dorong," tuturnya.

Lebih lanjut, Sohibul mengatakan, tak hanya dengan Partai Demokrat, PKS terbuka kepada partai lain yang ingn berkerja sama di Pilkada 2020.

"Jika dengan partai lain silakan juga. Nah itu yang harus digali, di-scan. Diperiksa daerah mana yang melahirkan kemenangan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com