Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Depok Terjangkit Corona, Pemerintah Minta Masyarakat Tak Panik

Kompas.com - 02/03/2020, 17:11 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengimbau masyarakat Indonesia tidak panik terhadap penularan virus corona (Covid-19).

Meski demikian, Muhadjir tetap meminta masyarakat siaga dan menjaga kesehatan.

"Jadi dengan kejadian yang paling terakhir saya mohon, seperti imbauan Presiden, masyarakat jangan terlalu panik. Tapi bahwa waspada tinggi iya," ujar Muhadjir di Graha BNPB, Senin (2/3/2020).

Baca juga: Menkes Sebut Tak Ada Batasan Anggaran Terkait Penanganan Virus Corona

Menurut Muhadjir, antisipasi yang paling tepat terhadap virus corona adalah daya tahan tubuh yang kuat.

"Kuncinya satu sebenarnya, daya tahan tubuh saja. Kalau daya tubuhnya bagus, prima, itu virus tak akan mengenai," ujar Muhadjir.

"Karena juga tidak ada obatnya, jadi cara mengobatinnya gitu, mereka yag terpapar dipulihkan daya tahannya, nanti virusnya akan kalah," lanjut dia.

Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan bahwa pemerintah segera melakukan koordinasi ke masing-masing daerah untuk mengantisipasi pemulangan virus corona.

Baca juga: Dua Warganya Positif Virus Corona, Ini Kata Wali Kota Depok

Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah rencana memperbanyak rumah sakit rujukan untuk mengantisipasi penanganan warga yang tertular.

"Mungkin akan kita perbanyak rumah sakit rujukan. Dan juga masalah ini tidak hanya ditangani oleh pemerintah saja, tapi pihak terkait dan masyarakat luas," tutur Muhadjir.

Dia juga mengingatkan agar masyarakat menerapkan gerakan masyarakat hidup sehat (germas) baik di rumah, sekolah, pos pelayanan terpadu, RT, RW, desa dan seterusnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan bahwa saat ini ada dua orang di Indonesia yang positif terjangkit virus corona.

Baca juga: Dua WNI Positif Virus Corona, Apa Bedanya dengan Flu Biasa?

Presiden Jokowi menjelaskan, dua orang WNI itu sempat kontak dengan warga negara Jepang yang terjangkit virus corona saat dia berada di Indonesia.

 

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan kemudian melakukan penelusuran.

"Orang Jepang ke Indonesia bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (2/3/2020).

Sementara itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan warga yang positif virus corona adalah seorang ibu berusia 64 tahun beserta putrinya berusia 31 tahun.

Keduanya saat ini sudah dirawat di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Baca juga: Indonesia Positif Corona, Pemprov DKI Susun Skenario Pengamanan di Transportasi Publik

Menurut Terawan, keduanya tertular virus corona dari warga negara Jepang yang berkunjung ke rumah mereka di Depok, beberapa waktu lalu.

Warga Jepang itu baru terdeteksi positif corona saat sudah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.

Setelah itu, Kemenkes melakukan penelusuran dan dipastikan ibu dan anak yang melakukan kontak dengan warga Jepang itu juga positif corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com