Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Tempat Menginap WN Jepang Positif Corona, Hotel Ini Diawasi 14 Hari ke Depan

Kompas.com - 25/02/2020, 18:26 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus mengawasi salah satu hotel di kawasan Denpasar, Bali.

Hotel itu adalah lokasi menginap salah seorang turis asal Jepang yang saat ini divonis terjangkit virus corona.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto memastikan, pengawasan bukan dengan menutup hotel atau kamar bekas turis Jepang itu.

"(Hotelnya) ditutup, tidak. Kamarnya ditutup juga tidak," kata Achmad dalam konferensi pers melalui telekonferensi video yang dipantau dari Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2020).

Baca juga: Warga Jepang yang Positif Virus Corona Pernah Menginap di Denpasar

Pengawasan lebih banyak ditujukan pada para pegawai hotel. Sebab, dengan adanya kasus ini, bukan tidak mungkin terjadi penularan.

Kemenkes telah meminta pegawai hotel untuk segera menghubungi dinas kesehatan setempat apabila dalam waktu 14 hari ke depan ada yang mengalami keluhan gangguan kesehatan.

"Ada periode inkubasi. Oleh karena itu, di dalam 14 hari ke depan tolong petugas hotel apabila ada yamg mengalami keluhan begini, begini, begini, segera melapor ke Dinkes," ujar Achmad.

Pengawasan juga dilakukan dengan memastikan kebersihan di hotel tersebut telah sesuai dengan standar. Misalnya kebersihan alat makan.

Baca juga: Duduk Perkara Kegaduhan Pria Jepang Positif SARS Coronavirus Tipe 2, bukan Covid-19

Achmad melanjutkan, pihaknya telah menyampaikan imbauan ke seluruh hotel di Bali untuk melakukan pengecekan kesehatan terhadap tamu-tamu mereka.

Meski begitu, Achmad juga meminta peristiwa ini tak dilakukan secara berlebihan hingga menimbulkan kepanikan.

"Kita tidak usah terlalu berlebihan. Tetapi kita sampaikan bahwa tidak mungkin virus yang ada di droplet ini akan bertahan berhari-hari di luar tubuh itu enggak mungkin," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi Bali telah melakukan contact tracing atau pelacakan kontak turis Jepang yang positif terjangkit virus corona usai berlibur di Bali.

Hasilnya, diketahui bahwa warga Jepang tersebut hanya menginap di satu hotel di kawasan Denpasar, Bali.

Baca juga: Kasus WN Jepang, Beda Klaim Kemenkes dan Penjelasan WHO soal Corona

"Hanya satu hotel. Sudah kita lakukan pemeriksaan, antara Dinas Kesehatan sama Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sudah cek di sana," kata Kepala Dinkes Bali Ketut Suarjaya saat dikonfirmasi, Selasa (25/2/2020)

Dari pemeriksaan sementara, tidak ditemukan adanya karyawan hotel yang mengalami sakit atau mengeluhkan flu, demam dan batuk.

Selanjutnya, hotel tersebut pun akan dimonitor selama 14 hari atau hingga 4 Maret 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com