Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Najwa Shihab: Fadli Zon Itu Unik...

Kompas.com - 11/02/2020, 08:58 WIB
Sania Mashabi,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jurnalis sekaligus presenter Najwa Shihab menilai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon sebagai sosok yang unik.

Sebab, menurut dia, Fadli selalu menjadi diri sendiri dan tidak takut untuk tidak disukai orang lain.

"(Fadli Zon?) unik, enggak takut enggak disukain," kata Najwa saat wawancara khusus dengan Kompas.com, Jumat (7/2/2020).

Fadli Zon memang tokoh yang cukup kontroversial karena komentar-komentarnya yang selalu mengkritis pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat partainya menjadi oposisi.

Baca juga: Mendengar Nama Susi Pudjiastuti, Najwa Shihab Teringat Koboi, Kok Bisa?

Sikap mantan Wakil Ketua DPR ini tidak berubah walaupun kini partainya sudah berada di barisan pendukung pemerintahan Jokowi.

Buktinya Fadli tetap mengkritisi pengangkatan tujuh staf khusus (stafsus) milenial untuk Jokowi.

Ia tak yakin ketujuh stafsus tersebut bisa banyak berkontribusi dalam membantu presiden menjalankan tugasnya.


Baca juga: Saat Najwa Shihab Bicara soal Anak Muda dalam Gerakan Peduli Lingkungan

Fadli justru menilai langkah Jokowi memilih kaum milenial sebagai staf khususnya hanya sebagai pencitraan.

"Cuma lipstik aja, pajangan aja lah itu," kata Fadli kepada wartawan di Gedung Lemhanas, Jakarta, Sabtu (23/11/2019).

Fadli juga mengkritik langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir yang menunjuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai komisaris utama PT Pertamina.

Baca juga: Najwa Shihab: Mahasiwa Jangan Cuma Ngurusin IPK

Ia menilai masih banyak orang lain yang lebih kompeten untuk mengisi pos tersebut.

"Kalau saya menilai, kayak enggak ada orang lain aja gitu, apa sih hebatnya? Menurut saya sih biasa-biasa saja," kata Fadli kepada wartawan di Gedung Lemhanas, Jakarta, Sabtu (23/11/2019).

"Kan harusnya mencari orang profesional, memangnya dia ahli minyak? Dia kan bukan ahli minyak. Hebatnya apa dia di Pertamina," sambung anggota Komisi I DPR ini.

Baca juga: Najwa Shihab Blak-blakan soal Kriteria Anak Muda yang Dibutuhkan Indonesia

Sikap Fadli yang selalu kritis menjadi sorotan banyak pihak. Termasuk Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany.

Tsamara menilai Fadli keras terhadap pemerintah namun Fadli dianggap lembek saat DPR yang ia pimpin dulu menurun kinerjanya.

"Ini menjadi sebuah pertanyaan, mengapa Pak Fadli sebagai pemimpin oposisi, garang sekali kepada Pak Jokowi dan pemerintah, setiap persoalan dikritik keras. Tetapi justru melempem kepada lembaganya sendiri," ujar Tsamara melalui keterangan tertulis, Selasa (4/12/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com