Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KBRI Pastikan Pasokan Barang Kebutuhan di Singapura Terpenuhi

Kompas.com - 09/02/2020, 15:40 WIB
Dani Prabowo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura mengimbau warga negara Indonesia (WNI) tak perlu panik menyusul peningkatan status DORSCON virus corona jenis baru (2019-nCoV) di negara tersebut dari kuning menjadi oranye.

Imbas kenaikan status tersebut, sebelumnya sempat viral warga Singapura menyerbu pusat perbelanjaan untuk memborong barang kebutuhan hidup.

"Pemerintah SG (Singapura) melalui Menteri Perdagangan dan Investasi menyampaikan bahwa masyarakat tidak perlu merespok kenaikan DORSCON dengan kepanikan," tulis KBRI Singapura melalui akun Twitter resminya, seperti dilansir Kompas.com, Minggu (9/2/2020).

"KBRI Singapura mengimbau seluruh WNI yang berada di Singapura untuk tetap tenang, bertindak secara bertanggung jawab, sebisa mungkin menghindari keramaian jika tidak mendesak, menjaga kesehatan dan kebersihan," demikian imbauan tersebut.

Baca juga: Singapura Tingkatkan Status Wabah Corona ke Oranye, Sama Saat SARS Melanda

KBRI menjelaskan, kenaikan level DORSCON ini disebabkan karena terjadinya sejumlah kasus positif virus corona tidak memiliki keterkaitan dengan kasus-kasus sebelumnya serta tidak ada riwayat perjalanan ke China.

Kenaikan ini merupakan skenario yang menandakan kesiapan Pemerintah Singapura terhadap langkah-langkah tambahan yang dilakukan untuk meminimalisir resiko transmisi virus corona.

Tercatat, 33 orang teridentifikasi positif virus corona. Satu orang di antaranya merupakan WNI.

Saat ini, dua dari 33 orang yang terjangkit, telah dinyatakan sembuh dan keluar dari rumah sakit.

Baca juga: Update Virus Corona 9 Februari: 813 Meninggal, Terinfeksi 37.552 Orang

Adapun sebagian besar pasien dari 31 pasien dalam kondisi stabil dan dua dalam kondisi kritis dan sedang dalam penanganan intensif.

KBRI menambahkan, Kementerian Perdagangan dan Investasi Singapura telah memonitor persediaan kebutuhan pokok dan bahan makanan, serta tetap berkomunikasi dengan pemasok dan pengecer.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan persediaan kebutuhan pokok dan bahan makanan tetap cukup dan tidak mengalami kelangkaan.

"Pemerintah SG juga memastikan cukupnya persediaan bahan makanan di Singapura," tulis keterangan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com