TANGERANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan teknologi drone untuk kepentingan militer.
Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Rakornas Kementerian Riset dan Teknologi serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek dan BRIN) di Puspitek, Tangeran, Banten, Kamis (30/1/2020).
"Minggu depan, saya sampaikan ke BBPT untuk ratas khusus urusan drone. Drone ini hati-hati ke depan, kita sudah bisa buat segera dikembangkan. Sekarang ini alutsista, tank, panser, pesawat kalah dengan drone," ujar Jokowi.
Baca juga: Jokowi Sindir Pertamina yang Hanya Berikan Rp 8 Miliar untuk Bantu Riset Bioetanol
"Coba kita lihat kemarin peristiwa penggunaan drone yang dipersenjatai. Tank menjadi tidak berdaya," ucap Presiden.
Oleh karena itu, menurut Jokowi, pengembangan teknologi drone untuk militer mendesak dilakukan mengingat negara lain sudah banyak yang mengembangkan.
Ia mengatakan, jika riset tersebut tak segera dimulai, Indonesia akan jauh tertinggal dengan negara-negara lain di sektor militer.
Jokowi pun berjanji, jika proyek infrastruktur besar sudah selesai, ia akan memindahkan alokasi utama anggaran untuk riset.
Baca juga: TII: Mencopot Yasonna Jadi Ujian Komitmen Antikorupsi Jokowi
Saat ini, dana riset mencapai Rp 27,1 triliun. Jokowi meminta dana itu dikonsolidasikan agar ke depan siap mengelola dana yang lebih besar.
"Kalau ini bisa dikonsolidasikan dan menghasilkan sesuatu, angka ini bisa lipat dua bisa lipat tiga bisa lipat empat. Begitu infrastruktur selesai, tak geser anggaran infrastruktur masuk ke sini. Kita harus mempersiapkan ini untuk masa depan bangsa," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.