JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk tidak menjadikan bencana alam sebagai tontonan.
Sebab, hal tersebut dapat memicu bencana lainnya seperti yang belum lama ini terjadi di Bengkulu.
"BNPB mengimbau masyarakat agar tak menjadikan peristiwa alam sebagai tontonan karena dapat berpotensi menjadi bencana baru," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo melalui keterangan tertulisnya, Senin (20/1/2020).
Baca juga: Jembatan Putus Diterjang Banjir Bandang, 4 Tewas, 6 Hilang
Diketahui, jembatan gantung Cawang di Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu terputus pada Minggu (19/1/2020).
Akibatnya 9 orang meninggal dunia, 1 orang masih hilang, dan 20 lainnya selamat.
Berdasarkan verifikasi BNPB, putusnya jembatan itu karena tak mampu menahan beban warga yang berkumpul untuk menonton aliran sungai.
Saat itu, banjir bandang tengah menerjang wilayah Desa Manau Sembilan II, Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu, Minggu (19/1/2020) pukul 15.00 WIB.
Baca juga: Selfie di Atas Jembatan Gantung di Bengkulu Berujung Maut, 10 Orang Tewas Terseret Banjir
Menurut laporan sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kaur, banjir bandang tersebut dipicu oleh faktor cuaca yang buruk dan intensitas hujan tinggi.
Sebelumnya, BNPB melaporkan bahwa putusnya jembatan gantung itu dikarenakan terjangan banjir bandang yang tengah terjadi.
Adapun korban meninggal dunia berdasarkan data Senin (20/1/2020) pukul 14.00 WIB adalah sebagai berikut:
1. Emilia binti Minut warga Desa Manau
2. Yeni binti Kamharudin warga Desa Manau
3. Pio bin Didi warga Desa Bungin Tambun
4. Peri Rahman bin Tisri warga Desa Pulau Panggung
5. Migi bin Jon armada warga Desa Rigangan
6. Mika binti Sus warga Desa Bungin Tambun 3
7. Viki bin Ida warga Desa Pulau Panggung
8. Intan Guspani binti Indi warga Desa Bungin Tambun 2
9. Guspial bin Sarpudin warga Desa Tanjung Ganti
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.