Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Labuan Bajo Dipersiapkan untuk G20 dan ASEAN Summit

Kompas.com - 20/01/2020, 15:42 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta jajarannya mempersiapkan kawasan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, untuk sejumlah agenda internasional.

Agenda internasional yang dimaksud, antara lain pertemuan negara-negara G20 serta Asean Summit, di mana Indonesia akan menjadi tuan rumah pada 2023 mendatang.

Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat menggelar rapat bersama sejumlah jajarannya di Hotel Plataran Komodo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Senin (20/1/2020).

"Yang paling penting juga bahwa kita ingin mempersiapkan Labuan Bajo ini untuk G20 di 2023 dan ASEAN Summit di 2023," kata Presiden Jokowi di sela kunjungannya, Senin (20/1/2020), sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi Istana.

Baca juga: Jokowi: Kita Persiapkan Labuan Bajo untuk KTT G20

"Sehingga dalam rangka persiapan ke sana pun, ini mulai direncanakan, disiapkan mulai dari sekarang," lanjut dia.

Dalam rapat koordinasi, Presiden bersama jajaran membahas sejumlah hal teknis berkaitan dengan beberapa isu di Labuan Bajo.

Persoalan pengelolaan sampah misalnya, Presiden Jokowi mengatakan, penanganan sampah akan dilakukan, baik untuk sampah di laut maupun di darat.

"Yang ada di laut tadi sudah diputuskan, kami kirim kapal untuk membersihkan dan mulai Februari nanti kita juga akan bergerak ke bawah laut untuk mengambil sampah. Meskipun belum banyak, tapi harus dimulai. Jangan sampai ada sampah di Labuan Bajo," kata dia.

Baca juga: Kunjungan Kerja ke Labuan Bajo, Presiden Jokowi Dua Kali Naik Kapal Pinisi

"Yang di darat, nanti Kementerian PU akan mempersiapkan incinerator dan juga tempat pembuangan sampah akhir. Juga yang paling penting pendidikan masyarakat mengenai budaya sampah," tambah dia.

Sementara itu, untuk keluhan soal ketersediaan air baku, Presiden Jokowi menyebut sudah ditambah 100 mililiter/detik. Kementerian PU juga disebutnya tengah mempersiapkan tambahan yang lebih besar lagi.

Adapun, soal kelestarian lingkungan di kawasan Labuan Bajo, Presiden Jokowi menyampaikan, dirinya telah memerintahkan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar untuk membuat nursery yang bisa memproduksi 5-7 juta pohon setiap tahunnya.

"Nanti setiap tahun menanam segitu terus, rutin. Sudah detail sekali tadi. Saya kira pembicaraan kita sudah teknis dan sangat detail sehingga semuanya yang kira-kira kita ragu semuanya sudah kita tutup," jelas Jokowi.

Baca juga: Ke Labuan Bajo, Jokowi Keluhkan Masalah Sampah

Terakhir, berkaitan dengan promosi. Presiden menargetkan, apabila semua aspek sudah selesai, rapi dan tertata pada akhir 2020, maka promosi besar-besaran langsung segera dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Termasuk digelarnya event-event internasional yang menarik para wisatawan agar datang ke Labuan Bajo," ujar Jokowi.

Hadir dalam rapat tersebut antara lain, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.

Kemudian, ada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala BNPB Doni Monardo, Kepala BNPP/Basarnas Bagus Puruhito, Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com