JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri menilai semestinya jabatan Panglima TNI bisa saja diisi perempuan.
Hal itu diutarakan Megawati saat membuka acara BPIP yang bertajuk Perempuan Hebat untuk Indonesia Maju di Hotel Ritz Carlton, SCBD, Jakarta, Minggu (22/12/2019).
Mulanya, Megawati menyinggung peran pahlawan nasional perempuan Laksamana Malahayati.
Baca juga: Datangi DPC PDI-P, Massa Banteng Solo Minta Megawati Restui Achmad Purnomo dan Teguh di Pilkada Solo
Megawati mengatakan peran Laksamana Malahayati menunjukkan sejatinya perempuan layak menduduki posisi tinggi di militer.
"Dia laksamana benar. Bukan pakai embel-embel. Dia ikut perang dan memenangkan perang di Aceh. Kalah gubernur jenderal oleh dia. Apakah kita tidak bangga punya Laksamana Malahayati. Saya bangga banget," ujar Presiden kelima RI tersebut dalam pidato sambutannya.
Baca juga: Pendukung Mohon Megawati Restui Purnomo-Teguh di Pilkada Solo 2020
"Apakah Panglima TNI tidak boleh dari kaum perempuan? Why not. Panglima TNI tidak boleh ya kaum perempuan? Presiden saja ya sudah (pernah). Artinya ya ke bawahnya ya boleh dong. Betul apa tidak?" Tanya Megawati ke peserta acara.
Para peserta yang mayoritas dihadiri kaum perempuan pun berteriak boleh, tanda dukungan terhadap pidato Megawati tersebut.
"Ngomong betul saja kok lemes," ujar Megawati lantas disambut tawa para peserta acara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.