Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korlantas Mulai Cek Jalur Tol Trans Jawa

Kompas.com - 10/12/2019, 07:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mulai mengecek jalur Tol Trans Jawa untuk melihat kesiapsiagaan keamanan menjelang libur Natal 2019 dan tahun baru 2020.

"Hari (Senin) ini survei langsung melihat kesiapan wilayah," kata Kepala Korlantas Polri Irjen (Pol) Istiono melalui siaran pers, Senin (9/12/2019) malam sebagaimana dikutip Antara.

Berdasarkan paparan yang disampaikan masing-masing polda, lanjut Istiono, mereka telah mempersiapkan rencana rekayasa lalu lintas dengan baik hingga ke tingkat polres dan polsek.

Baca juga: Musim Libur Natal dan Tahun Baru, Angkutan Udara Sepi Peminat

Salah satu rekayasa lalu lintas yang direncanakan adalah diberlakukannya sistem satu arah.

Hal ini dilakukan apabila jumlah kendaraan di Tol Trans Jawa membeludak.

"Nanti (one way) akan diterapkan situasional. Lihat volume kendaraan," kata dia.

Mereka juga telah siap dengan simulasi pengerahan personel lalu lintas.

Baca juga: Titik Macet Tol Cikampek Musim Libur Natal dan Tahun Baru

Istiono menambahkan, kondisi jalan di jalur arteri dan jalur menuju tempat-tempat wisata, khususnya di Jawa Barat, sudah baik.

Saat ini, Korlantas Polri terus mengintensifkan koordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan, di antaranya Jasa Marga, Jasa Raharja, Kementerian Perhubungan dan lainnya.

"Saya optimistis dengan kesiapan jajaran kewilayahan ini begitu baik dan hari ini kami sinergi dengan instansi lain," kata Istiono. 

 

Kompas TV

Presiden Joko Widodo memanggil kapolri Jenderal Idham Azis untuk menyanyakan perkembangan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.

Keterangan pertemuan Kapolri dan Presiden Joko Widodo dijelaskan Kadiv Humas Polri Irjen M. Iqbal. Menurut Irjen M. Iqbal, kapolri menyampaikan kepada Presiden Jokowi bahwa polisi tidak lama lagi akan mengungkap kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan.

Kadiv Humas Polri menambahkan polisi sudah menemukan petunjuk signifikan yang bisa mengungkap kasus ini.


Sebelumnya, bertepatan dengan peringatan hari antikorupsi sedunia wakil ketua KPK, Laode M. Syarif kembali meminta agar pengusutan teror terhadap penyidik KPK segera dituntaskan.

Terlebih kasus Novel Baswedan belum terungkap sejak April 2017 lalu.

Presiden Joko Widodo sebelumnya memberikan target kepada Polri agar kasus Novel Baswedan diungkap dengan tenggat awal Desember 2019.

Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan terjadi pada 11 April 2017.

Saat itu Novel disiram air keras oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor.

19 Juni 2017 Kapolri mengumumkan telah menemukan saksi kunci kasus Novel.

24 November 2017, Polda Metro Jaya merilis sketsa dua wajah pelaku penyirama.

8 Januari 2018, polri membentuk tim gabungan kasus Novel.

Namun, laporan disampaikan pada Juli 2019 dianggap Novel Baswedan belum mengungkap aktor yang menyerang dirinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com