Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Restu Maju Caketum, Kubu Zulkifli Hasan Tak Mau Dibenturkan dengan Amien Rais

Kompas.com - 09/12/2019, 20:14 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus pendukung Zulkifli Hasan, Yandri Susanto mengatakan, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais pasti dilibatkan dalam pemilihan ketua umum dalam Kongres V PAN.

Namun, Yandri mengatakan, kubu Zulkifli Hasan tak ingin dibenturkan dengan Amien Rais dalam kontestasi pemilihan ketua umum PAN, termasuk soal restu.

"Saya enggak mau membenturkan restu atau tidak restu, otomatis atau tak otomatis, biarlah secara alami kongres yang menentukan," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/12/2019).

Kendati demikian, Yandri mengatakan, pengaruh Amien Rais di PAN cukup besar.

Baca juga: Waketum Senang jika Pemilihan Ketum PAN Aklamasi, Cegah Luka dan Konflik

Oleh karena itu, kata dia, tidak mungkin untuk menghilangkan peran dari salah satu pendiri partai berlogo matahari putih tersebut.

"Pak Amien pendiri, bagaimana mau hilangkan? Enggak mungkin itu," kata Yandri.

"Pak Amien harus kita hormati, harus kita hargai, karena beliau pendiri, sudah antar kami semua seperti ini, enggak mungkinlah dihilangkan, dari mana?" ujar dia.

Lebih lanjut, Yandri memastikan, Kongres V PAN terkait pemilihan ketua umum tidak akan merusak persaudaraan dan kekeluargaan antarkader.

"Saya bilang tadi pertarungan internal PAN enggak bakal rusak persaudaraan, kekeluargaan, pertemanan," ucap Yandri.

Baca juga: Dukung Zulkifli Hasan, DPW PAN: Jangan Dianggap Kami Berbenturan dengan Amien Rais

Adapun, PAN akan menggelar kongres pemilihan ketua umum pada Maret 2020.

Perebutan kursi PAN 1 sudah mulai terlihat dengan munculnya nama-nama kader yang akan maju sebagai calon ketua umum PAN.

Hingga saat ini, nama-nama yang akan mendaftar menjadi calon ketua umum PAN adalah Ketua Fraksi PAN di DPR Mulfachri Harahap, Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Drajad Wibowo, mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Asman Abnur, dan petahana Zulkifli Hasan.

Kemudian, Wakil Ketua Umum PAN Bima Arya Sugiarto dan Hanafi Rais.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com