Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukungan Dini ke Zulkifli Hasan, Kader Yakin PAN Tak Akan Pecah

Kompas.com - 07/12/2019, 22:48 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPW PAN Sulawesi Utara Sehan Landjar meyakini dukungan 30 DPW dan 420 DPD PAN kepada Ketua Umum Zulkifli Hasan pada Kongres V tak akan memicu perpecahan.

"Kita itu sudah sepakat, perbedaan itu tidak akan memecahkan, justru akan menyatukan dan ini sudah banyak sekali terjadi di PAN. Sudah empat kali perbedaan di PAN, tetapi PAN tetap menyatu," ujar Sehan di Jakarta, Sabtu (7/12/2019).

Sehan berpendapat, dukungan dini ini merupakan tradisi aneh bagi partai politik (parpol). Biasanya, kata dia, sang calon ketua umum yang akan mengejar para pemilik hak suara.

Namun, yang terjadi di PAN adalah pemilik hak suara yang mengejar dukungan kepada sang calon ketua umum.

Dia beralasan, dukungan tersebut karena Zulkifli masih layak untuk melanjutkan tongkat estafetnya.

"Karena kita menilai dia masih layak untuk memimpin, jadi kalau ada yang bilang tradisi di PAN itu cuman satu periode, saya kira bahwa itu bukan menjadi satu ketentuan di dalam AD/ART kita, tidak ada larangan," katanya.

Sebanyak 30 DPW PAN se-Indonesia menyatakan dukungan dini terhadap Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebagai ketua umum petahana periode 2020-2025.

Pengukuhan dukungan ini dilakukan setelah mereka setelah mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN V di Hotel Millennium, Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (7/12/2109).

"Kami 30 DPW meminta, memohon, dan mendukung Zulkifli Hasan untuk menjadi ketua umum PAN periode 2020-2025," ujar Ketua DPW PAN Nusa Tenggara Barat Muazim Akbar di Jakarta, Sabtu (7/12/2019).

Muazim mengatakan, aliran dukungan tidak hanya berasal dari tingkat DPW, sebanyak 420 dari 516 DPD se-Indonesia diklaim sudah mendukung mantan Ketua MPR tersebut.

Selain kesepakatan dukungan, 30 DPD juga telah memutuskan terkait tuan rumah dan waktu Kongres V, yakni di Sulawesi Tenggara pada Maret 2020.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com