Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Musim Hujan di Indonesia Datang Terlambat?

Kompas.com - 29/11/2019, 22:09 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa musim hujan di Indonesia terlambat dari yang diprediksi.

Sejauh ini, BMKG menyebut, baru 16 persen wilayah Indonesia yang masuk pada musim hujan.

Kasubid Analisis Informasi Iklim BMKG Adi Ripaldi mengatakan, terlambatnya musim hujan di wilayah Indonesia disebabkan fenomena El Nino yang terjadi pada semester pertama 2019. Meski intensitasnya lemah, El Nino tetap menjadi faktor utama.

Tidak hanya itu, penyebab lainnya adalah adanya fenomena Dipole Mode di sebelah barat daya Sumatera yang menyebabkan laut di wilayah Indonesia menjadi dingin.

Baca juga: BMKG: Baru 16 Persen Wilayah Indonesia yang Sudah Masuki Musim Hujan

Dipole Mode adalah fenomena penyimpangan suhu permukaan air laut.

"Tahun ini di semester pertama 2019, kita ada El Nino walaupun lemah, bulan Juli-nya netral. Ada gangguan kedua namanya Dipole Mode di sebelah Barat Daya Sumatera. Itu mirip El Nino cuma terjadinya di sebelah Barat Daya Sumatera di Lautan Hindia," kata Adi usai konferensi pers di BNPB, Jumat (29/11/2019).

Adi mengatakan, fenomena Dipole Mode yang menyebabkan laut dingin akan membuat penguapan air kurang sehingga awan dan hujan juga menjadi kurang.

Kemudian, laut dingin ini juga menyebabkan baliknya angin musim di Indonesia terlambat.

"Seharusnya angin musim kita di akhir Oktober sudah mulai balik dari angin timuran jadi angin baratan. Jadi 2 faktor ini, suhu laut kita yang dingin, angin musimnya terlambat sehingga awal musim hujan kita terlambat," kata Adi.

Hal ini pun membuat beberapa wilayah di Indonesia mengalami hari tanpa hujan di beberapa wilayah. Bahkan ada yang mencapai lebih dari 200 hari atau hampir tak ada hujan selama tujuh bulan.

Antara lain terjadi di wilayah Lampung, Banten, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: Jelang Puncak Musim Hujan, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Banjir

"Itu memang sudah kami prediksi sebelumnya, hujan akan terlambat sehingga harus waspada daerah yang kekeringan tadi," kata dia.

Lebih jauh Adi mengatakan, kondisi 2019 ini mirip dengan kemarau ekstrem yang pernah terjadi pada 2015 lalu.

Wilayahnya pun, kata dia, masih didominasi oleh daerah yang sama. Kendati demikian, kemarau ekstrem kali ini tidak separah yang terjadi pada empat tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com