Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sohibul Iman Tak Permasalahkan PKS Solo Usung Anak Jokowi di Pilkada

Kompas.com - 26/11/2019, 11:53 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan, pengurus DPP pusat memberikan kebebasan kepada DPD PKS Solo, Jawa Tengah untuk mengusung putra Presiden Jokowi Gibran Rakabuming Raka sebagai calon kepala daerah di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Surakarta 2020.

Namun, kata dia, saat ini pihak DPP pusat belum menerima laporan apakah DPD PKS Solo akan mengusung Gibran di Pilkada 2020.

"Jadi biar aja itu menjadi dinamika di daerah. Karena kami memberi jaminan, silakan, mau berkoalisi dengan partai apapun, mau menokohkan siapapun, sesuai dengan suasana batin di sana," kata Sohibul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/11/2019).

Baca juga: Gerindra Atur Pertemuan untuk Jodohkan Gibran dengan Cucu Bung Karno dalam Pilkada Solo

Sohibul mengatakan, untuk mengusung calon kepala daerah di Pilkada, DPD minimal memberikan dua nama kandidat ke DPP untuk dipilih kandidat mana yang akan diusung.

"Dari bawah itu ada syarat, mengusulkan ke DPP itu minimal 2 kandidat. Nah nanti DPP yang akan memilih di antara 2 itu. Kan belum tentu siapanya," ujarnya.

Sebelumnya, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Solo, Jawa Tengah, menyatakan dalam waktu dekat akan melakukan komunikasi politik dengan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka terkait Pilkada Solo 2020.

Baca juga: Gibran Akan Daftar Lewat PDI-P Jateng untuk Pilkada Solo 2020

Nama Gibran muncul dalam penjaringan eksternal DPD PKS Solo.

Tidak menutup kemungkinan PKS Solo akan memasangkan Gibran dengan Ketua DPD PKS Solo, Abdul Ghofar, yang merupakan kandidat kuat dari hasil penjaringan internal.

"Secara langsung memang kita belum pernah bertemu dengan Gibran. Tapi, dalam konteks kota, saya kira apa yang menjadi berita, apa yang menjadi gestur politik itu kan sesuatu yang juga saya kira masing-masing saling membaca," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu dan Pemilukada DPD PKS Solo, Sugeng Riyanto di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (2/11/2019).

"Saya kira dalam waktu dekat ini, komunikasi secara langsung (memungkinkan) dengan Mas Gibran," ujar Sugeng melanjutkan.

Baca juga: Gibran Blusukan, Achmad Purnomo: Saya Sudah Setiap Hari

Sugeng mengaku telah mengomunikasikan terkait munculnya beberapa nama di penjaringan baik internal maupun eksternal ke tingkat DPW PKS Jawa Tengah maupun tingkat DPP PKS.

Keputusan untuk mencalonkan nama-nama tersebut di Pilkada Solo 2020 diputuskan sepenuhnya oleh DPD PKS Solo.

"Komunikasi dengan struktural PKS jalan terus, dan di PKS struktur yang lebih tinggi itu sifatnya mangestoni (merestui). Pergerakan lokalnya itu hampir 100 persen diserahkan ke Solo," ungkap Sugeng.

Kompas TV Putra sulung Presiden Jokowi Gibran Rakabuming Raka menanggapi rencana DPC Gerindra yang ingin menduetkannya dengan putra Sukmawati Soekarno Putri, Paundra Karna Sukma Putra. Gibran mengaku belum berkomunikasi terkait rencana ini baik dengan Gerindra maupun dengan Paundra Karna. Gibran menegaskan jika dirinya hingga kini masih berupaya untuk maju di Pilkada Kota Solo 2020 mendatang lewat jalur DPC PDI-P Kota Solo. Terkait siapa pasangannya di Pemilihan Wali Kota Solo 2020 Gibran menunggu hasil rekomendasi dari PDI Perjuangan. Usaha Gibran Rakabuming Raka untuk maju ke Pilwalkot Solo 2020 terus mendapatkan dukungan dari sejumlah partai. DPC Partai Gerindra Kota Solo, Jawa Tengah turut melirik Gibran untuk dipasangkan dengan Paundra Karna. Meski demikian komunikasi antar partai belum terjadi hingga saat ini. #Gibran #PaudraKarna #PilkadaSolo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com