Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Mengaku Sempat Diingatkan PBB dan IMF soal Batu Bara

Kompas.com - 20/11/2019, 19:41 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengaku sempat diingatkan oleh petinggi Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) dan International Monetary Fund (IMF) lantaran Indonesia masih kencang dalam mengelola tambang batu bara untuk dijadikan bahan baku energi.

Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka acara Indonesia Mining Association (IMA) Award di Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Jokowi mengaku diingatkan oleh Sekretaris PBB Antonio Guiterez saat ASEAN Summit di Bangkok beberapa waktu lalu.

"Di Bangkok kemarin, di ASEAN Summit saya bertemu dengan Sekjen PBB Antonio Guterres. Disampaikan kepada saya, Presiden Jokowi hati-hati urusan pertambangan. Hati-hati dengan urusan batubara," kata Jokowi.

"Dia mengajak saya untuk mulai, ternyata, ya ternyata, agar Indonesia mengurangi penggunaan batubara untuk pembangkit tenaga listrik," tuturnya.

Baca juga: Cadangan Batu Bara Indonesia Tinggal 80 Tahun Lagi...

Menanggapi teguran itu, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia saat ini belum bisa beralih dari batu bara untuk kebutuhan energi listrik.

"Ya, saya jawab, sekarang masih dibutuhkan," kata dia.

Selanjutnya, Jokowi juga mengaku bahwa saat bertemu Managing Director IMF Kristalina Ivanova, IMF juga menyampaikan hal yang sama terkait penggunaan batu bara di Indonesia.

Jokowi mengaku sempat kaget karena dua kali berturut-turut ditegur oleh tokoh dunia soal penggunaan batu bara.

"Yang saya kaget, kok mengatakan hal yang sama. 'Presiden Jokowi hati-hati penggunaan batu bara ke depan oleh Indonesia dalam rangka pembangkit tenaga listrik'. Saya jawab hal yang sama," kata Jokowi.

Baca juga: Harga Batu Bara Turun, Menteri Jonan Sebut Harusnya Tarif Listrik Tidak Naik

Kendati demikian, Jokowi berjanji pelan-pelan Indonesia akan berusaha mengalihkan sumber energi dari baru bara ke energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan, mulai dari tenaga air, tenaga angin, tenaga matahari dan geotermal lain.

"Karena memang untuk mengubah langsung, mengganti langsung, saya kira kita perlu tahapan. Saya sampaikan seperti itu," kata Jokowi.

"Tapi yang perlu kita garis bawahi bersama bahwa dunia itu sudah menuju kepada energi yang ramah lingkungan. Semua harus mulai siap-siap dan hati-hati," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Nasional
Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Nasional
Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Nasional
Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Nasional
Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Nasional
KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

Nasional
Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Nasional
Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Nasional
Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Nasional
 Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Nasional
Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan Pemerintah

Nasional
Menteri KP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Menteri KP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Nasional
KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com