Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Petakan Daerah Rawan Gangguan Keamanan Terkait Pilkada 2020

Kompas.com - 15/11/2019, 20:29 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satgas Nusantara, Irjen (Pol) Gatot Eddy Pramono, mengatakan pihaknya sedang memetakan daerah rawan gangguan keamanan pada Pilkada 2020.

Menurut Gatot, pemetaan ini bertujuan mengidentifikasi potensi terjadinya isu-isu yang dapat menimbulkan gangguan keamanan, khususnya terkait isu primordialisme dan suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).

"Kita saat ini sedang memetakan khusus untuk menghadapi pilkada 2020 ada 270 daerah penyelenggara pilkada. Nah nanti satgas ini bersama-sama tim dari Mabes Polri dan Polda akan me-mapping daerah mana saja, kemudian kita akan ambil langkah-langkah, " ujar Gatot di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2019).

Baca juga: Jelang Pilkada 2020, Bawaslu Lamongan Bentuk Desa Pengawasan

Adapun langkah-langkah yang akan diambil disesuaikan dengan kerawanan apa yang dihadapi di daerah itu.

"Satu daerah dengan daerah lain itu tidak akan sama nanti penanganannya," lanjut Gatot.

Gatot menuturkan, saat ini pihaknya belum bisa mengungkapkan daerah yang dianggap rawan gangguan keamanan.

Rencananya, pengumuman daerah-daerah rawan disampaikan pada Januari 2020.

"Nanti mungkin Januari kita sudah tahu mana yang rawan, apakah itu rawan terkait dengan agama, suku atau politik identitas lainnya. Ini yang akan kita tangani nanti," tegas Gatot.

Lebih lanjut Gatot mengungkapkan ada sejumlah langkah yang akan dilakukan untuk menangani potensi rawan gangguan keamanan.

Pertama dengan menggunakan media. "Kami melakukan tindakan kontra naratif, yang mana ketika muncul narasi-narasi negatif kita harus memberikan informasi kontra tetapi yang positif. Narasi -narasi yang positif," kata Gatot.

Kedua, Satgas Nusantara juga akan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi dan lain sebagainya untuk memberikan pencerahan untuk meminimalisasi potensi gangguan keamanan.

Baca juga: Pilkada 2020, Sandiaga Uno Siap Jadi Jurkam di 3 Kabupaten DIY

Ketiga, melakukan kegiatan yang melibatkan seluruh komponen masyarakat di daerah.

Tujuannya, supaya masyarakat juga tidak selalu terjejali dengan isu politik.

"Masyarakat bisa beraktivitas dengan kegiatan yang ada dan juga bisa meregangkan dari pikiran politik sehingga suhu politik tidak semakin memanas. Karena kan suhu politik itu nanti akan menimbulkan polarisasi di tengah masyarakat," tutur Gatot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com