Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Minta KKN Dievaluasi

Kompas.com - 14/11/2019, 13:59 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi meminta agar pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dievaluasi.

Hal tersebut disampaikan Muhadjir saat membuka Rapat Evaluasi KKN Tematik Revolusi Mental Tahun 2019 di Hotel Borobudur, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2019).

"Evaluasi dengan kejujuran sehingga dengan yang jujur, kita bisa melihat kelemahan kita untuk melakukan kebaikan," kata Muhadjir.

Baca juga: Perjalanan KKN di Desa Penari, dari Twitter ke Layar Lebar

Menurut dia, akan lebih baik apabila laporan mengenai evaluasi pelaksanaan KKN adalah hal-hal yang tidak baik, bukan justru yang baik-baik.

Hal tersebut agar perbaikan bisa dilakukan untuk pelaksanaan KKN ke depannya.

"Saya kira sebaiknya lebih banyak mendengar hal-hal yang tidak baik saja. Jangan yang baik-baik (dilaporkan) agar kita bisa melakukan perbaikan," ujar Muhadjir.

"Kalau yang dilaporkan baik-baik semua tidak ada evaluasi," lanjut dia.

Muhadjir sendiri berkomitmen akan mengevaluasi pelaksanaan KKN dari sisi pengambilan kebijakan.

"Saya akan evaluasi dari aspek pengambilan kebijakan, kira-kira dengan cara apa agar kegiatan strategis ini bisa lebih berkembang di masa yang akan datang," kata dia.

Baca juga: Wahai Mahasiswa yang Hobi Rebahan, Ini 7 Pekerjaan Sampingan Cocok Buat Kamu

Dia sekaligus berharap kegiatan KKN terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya dan semakin berkualitas.

Selain itu, semakin banyak pelibatan peserta KKN dari kalangan mahasiswa juga dinilainya akan semakin baik.

"Yang penting, bagi mahasiswa telah melalui proses pematangan dengan KKN tematik ini," kata dia.

Selain memiliki efek bagi masyarakat yang didatangi para mahasiswa, KKN dinilai juga berguna bagi pembentukan karakter mahasiswa itu sendiri. Mulai dari kepmimpinan. integritas, tanggung jawab hingga kerja sama.

"Mereka berada di medan sesungguhnya. Ini suatu hal yang harus dapat dihargai," kata dia.

Baca juga: Azis Syamsuddin Ajak Mahasiswa Sebar Narasi Positif tentang DPR

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK Agus Sartono mengatakan, dalam pelaksanaan KKN tahun 2019 ini, terdapat 42.000 mahasiswa yang bergabung di masyarakat.

Efek mereka terhadap masyarakat pun jauh lebih terasa dibandingkan masyarakat bersangkutan kedatangan pejabat ke daerahnya.

"Dari kehadiran 42.000 mahasiswa di masyarakat, menghasilkan lebih dari 1,9 juta jam per hari maka hasilnya jauh lwbih baik dibandingkan kiriman pejabat," kata dia.

Hal tersebut terjadi karena mahasiswa masih dipercaya masyarakat.

Bagi masyarakat, kata dia, mahasiswa adalah role model.

"Kenapa KKN Revolusi Mental dilakukan, untuk membekali mahasiswa pengalaman tinggal di masyarakat. Karena saya yakin banyak anak-anak yang belum melihat bagaimana tinggal di masyarakat," kata dia.

Baca juga: MD Pictures Garap Film KKN di Desa Penari, SimpleMan Ajukan Syarat

Dalam kesempatan itu, Kemenko PMK juga menyerahkan penghargaan kepada beberapa universitas yang melaksanakan KKN dengan kategori tertentu.

Pemenangnya, antara lain Universitas Diponegoro untuk kategori program terbaik, UIN Sultan Hasanuddin untuk kategori tata kelola terbaik.

Kemudian, IAIN Tulung Agung untuk kategori publikasi terbaik, serta Universitas Borneo Tarakan untuk kategori peserta terfavorit.

 

Kompas TV Teror bom bunuh diri di Mapolresta Medan kemarin, diduga dilakukan oleh lone wolf yang terpapar paham radikal. Mengapa aksi teror lone wolf sulit diantisipasi, dan apakah program deradikalisasi sudah berjalan efektif? Simak dialog berikut bersama mantan ketua Mantiqi 3 Jamaah Islamiyah, Nasir Abbas, dan dari Mako Brimob Kelapa Dua Depok bergabung Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Polisi Dedi Prasetyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com