Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ini Kunci Sukses PSSI Buat Sepak Bola Indonesia Berprestasi

Kompas.com - 05/11/2019, 19:10 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kongres Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI), Sabtu (2/11/2019) telah menetapkan Mochammad Iriawan sebagai Ketua Umum.

Penetapan ketua baru PSSI itu mendapat tanggapan berbagai pihak agar menjadi semakin baik, termasuk dari anggota DPR RI.

Baca juga: Jadi Ketua Umum PSSI, Iwan Bule Akan Bentuk Direktorat Pembinaan Suporter

“PSSI harus dibenahi dari pusat sampai daerah. Carut marut persepakbolaan nasional luar biasa sehingga prestasi sepak bola nasional menyedihkan,” ujar Anggota Komisi X DPR RI, Adrianus Asia Sidot menurut keterangan tertulis.

Pernyataan itu ia sampaikan di ruang kerjanya, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11/2019).

Kunci sukses PSSI

Menurut Adrianus, salah satu kunci kesuksesan PSSI untuk pembenahan tersebut adalah transparansi, mulai dari rekrutmen pemain, pelatih, sampai pengurus.

“Kuncinya adalah transparansi dalam pembinaan. Tanpa transparansi, sulit sepak bola nasional bicara di tingkat dunia,” ujar politisi Golkar itu.

Selain itu, transparansi dalam tubuh PSSI menurut dia juga dibutuhkan dalam pengelolaan keuangan.

Anggota Komisi X DPR RI, Adrianus Asia SidotDok. DPR RI Anggota Komisi X DPR RI, Adrianus Asia Sidot

“Dengan populasi lebih dari 250 juta jiwa, sebenarnya Indonesia mudah mencari talenta baru pesepak bola nasional. Sumber daya manusia yang melimpah ini harusnya dimanfaatkan betul,” kata Adrianus.

Ia melanjutkan, sistem rekrutmen pemain harus terbuka, transparan, dan akuntabel agar semua daerah bisa mendapat kesempatan menyumbang talenta pesepak bola.

“Bibit-bibit pemain sepak bola bagus banyak dari tanah Papua dan Indonesia timur. Talenta dari pulau Jawa juga tidak kalah hebatnya,” imbuh mantan bupati Kabupaten Landak itu.

Minta kedewasaan suporter

Adrianus juga menyoroti suporter sepak bola Tanah Air yang masih kurang dewasa. Menurut dia, suporter harus mampu menerima apa pun hasil pertandingan saat tim kesayangannya bertanding.

“Masyarakat sebagai penonton sepak bola harus dididik bersikap dewasa saat menonton kompetisi antarklub sepak bola,” imbuh anggota DPR RI itu.

Dirinya mengaku sedih karena sering terjadi keributan saat ada dua tim besar bertanding, Terlebih, stadion selalu menjadi sasaran amukan suporter.

Baca juga: 5 Hal yang Harus Dibenahi Iwan Bule di PSSI

“Dana harusnya digunakan untuk pembinaan. Namun karena stadion rusak atau ada yang meninggal, akhirnya dana digunakan untuk perbaikan stadion dan santunan kematian,” lanjut Adrianus.

Ia pun berharap agar masyarakat terus diedukasi agar berjiwa besar menerima apa pun hasil pertandingan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com