JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen M Iqbal meminta masyarakat turut berdoa agar Polri bisa mengungkap kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.
Iqbal menegaskan bahwa tim teknis saat ini terus bekerja dan sudah mendapat temuan yang signifikan untuk mengusut kasus yang telah terjadi sejak April 2017 lalu ini.
"Ada hal-hal yang sangat signifikan, tolong digarisbawahi. Sangat signifikan yang sudah kami dapat. Doakan saja, Insyaallah kalau Tuhan ridho, kami akan mengungkap kasus ini," kata Iqbal usai menghadiri pelantikan Idham Azis sebagai Kapolri di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/11/2019).
Baca juga: Usai Dilantik Jokowi, Idham Azis Bungkam Saat Ditanya Kasus Novel
Namun, Iqbal enggan menjelaskan lebih jauh bentuk temuan yang disebutnya signifikan itu. Sebab, jika diungkapkan ke publik justru akan menganggu proses penyelidikan.
Iqbal hanya menegaskan penyelidikan kasus Novel akan terus berjalan meskipun terjadi pergantian Kapolri.
Ia menyebut Kapolri Jenderal Idham Aziz pun akan segera menunjuk dan memerintahkan Kabareskrim yang baru agar segera menyelesaikan kasus tersebut.
Baca juga: Novel Baswedan: Saya Tidak Akan Pernah Diam, Saya Tetap Akan Protes
"Kabareskrim yang baru akan diperintahkan untuk segera menuntaskan kasus Novel Baswedan dan akan ditunjuk (Kabareskrim baru) beberapa hari lagi," kata Iqbal.
"Saya juga sampaikan tim teknis, terus bekerja maksimal sampai detik ini, tanpa henti. Mereka melakukan upaya maksimal untuk mengungkap kasus ini, peristiwa ini," sambungnya.
Sementara itu, Idham Azis yang baru saja dilantik Presiden Jokowi enggan berkomentar saat ditanya wartawan soal kasus Novel. Ia langsung berjalan cepat meninggalkan barisan awak media.
Baca juga: Estafet Penuntasan Kasus Novel Baswedan di Kepolisian...
Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 lalu saat baru saja menunaikan shalat subuh di Masjid Al Ihsan, dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Akibat penyiraman air keras ini, kedua mata Novel terluka parah.
Namun, sampai Tito Karnavian selesai menjabat Kapolri dan kini menjabat menteri dalam negeri, kasus itu belum juga terungkap.
Presiden Jokowi menyatakan akan mengejar Idham Azis sebagi Kapolri baru untuk mengungkap pelaku penyerahan Novel.